Sebelum Anda bermaksiat kepada Allah, ingatlah, siapa diri Anda?
Siapa Anda wahai si miskin hingga Anda berani bermaksiat kepada Tuhan semua (makhluk) dari yang pertama hingga yang terakhir, serta Tuhan semesta alam?
Siapa Anda wahai si lemah, yang tidak memiliki untuk dirinya sendiri manfaat, bahaya, daya dan kekuatan, hingga Anda berani bermaksiat kepada Dzat Yang Maha Kuat dan Maha Perkasa sehingga segala sesuatu tunduk pada-Nya; kebesarannya meliputi semua yang ada; kekuasaannya mampu memaksa semuanya; dan kekuatannya mengelilingi semua makhluknya.
Ingatlah, siapa Anda, dan siapa Dzat Yang Maha Agung yang Anda bermaksiat kepada-Nya. Sementara Anda miskin dan sangat butuh kepada-Nya.
Dan ingatlah bahwa seberapa besar Anda mengagungkan Allah di dalam hati Anda, maka sebesar itu pula kedudukan Anda di sisi-Nya. Allah SWT berfirman:
﴿وَمَن يُعَظِّمۡ حُرُمَٰتِ ٱللَّهِ فَهُوَ خَيۡرٞ لَّهُۥ عِندَ رَبِّهِۦۗ ٣٠﴾
“Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.” (TQS. Al-Hajj [22] : 30).
Fashlul Khithāb fi al-Zuhd wa al-Raqāiq wa al-Ᾱdāb – al-Juz al-Tsāni
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 4/11/2015.