Karena Islamophobia, Negara-negara Bagian AS Menolak Pengungsi Suriah

pengungsi suriah di perbatasan turkiPara kritikus mengatakan “ketakutan dan Islamophobia” adalah alasan di balik langkah 26 gubernur yang menolak pemukiman kembali pengungsi Suriah di wilayah mereka.

Sekumpulan gubernur negara bagian Amerika Serikat telah mengatakan mereka akan menolak pemukiman kembali para pengungsi Suriah di negara-negara bagian mereka setelah terjadinya serangan Paris, sehingga mendorong tuduhan adanya Islamophobia.

Setidaknya 26 gubernur negara sayap kanan dari partai Republik mengatakan pada hari Minggu dan Senin bahwa mereka akan menolak untuk menerima para pengungsi Suriah.

Negara-negara bagian itu adalah: Texas, Georgia, Ohio, Massachusetts, Alabama, Michigan, Louisiana, Indiana, Florida, Mississippi, Arizona, Illinois, North Carolina, Wisconsin dan Arkansas.

Pengumuman itu disampaikan hanya beberapa hari setelah terjadinya serangkaian serangan di seluruh ibukota Perancis sehingga menyebabkan 129 orang tewas dan lebih dari 350 orang luka-luka, yang diklaim dilakukan oleh ISIS.

Beberapa gubernur mengutip laporan bahwa paspor pengungsi Suriah ditemukan di dekat tubuh salah seorang yang diduga sebagai penyerang, yang tewas dalam insiden itu.

Sementara negara-negara bagian itu tidak memiliki kewenangan untuk mencegah pemukiman kembali para pengungsi di perbatasan mereka, para gubernur dapat memerintahkan program pengungsi lokal untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah federal.

‘Ketakutan dan Islamophobia’

Meskipun demikian, Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR), sebuah kelompok hak-hak sipil, mengatakan pengumuman gubernur adalah indikasi dari tumbuhnya Islamophobia di antara banyak warga AS.

“Kami kira para gubernur itu merasa takut takut dan juga Islamophobia,” kara Ibrahim Hooper, direktur komunikasi nasional CAIR, kepada Al Jazeera.

“Ini benar-benar bukan suatu masalah karena para pengungsi dan imigran diperiksa secara menyeluruh oleh pemerintah sebelum memasuki AS.”

Meskipun AS hanya menerima sekitar 1.500 pengungsi Suriah sampai saat ini, Gedung Putih mengumumkan pada awal tahun ini bahwa lebih dari 10.000 akan dimukimkan di negara itu dalam waktu 12 bulan.

Dengan menulis di Twitter, Gubernur Arkansas Asa Hutchinson mengatakan dia akan “menentang relokasi pengungsi Suriah” di negara bagiannya.

Dalam sebuah surat terbuka kepada Presiden AS Barack Obama, Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan dia telah memerintahkan program pengungsi negara bagian untuk tidak berpartisipasi dalam rencana pemukiman kembali setelah mengetahui bahwa salah satu penyerang Paris dilaporkan adalah seorang pengungsi Suriah.

“Tidak anda maupun para pejabat federal dapat menjamin bahwa para pengungsi Suriah tidak akan menjadi bagian dari kegiatan teroris,” tulis Abbott.

Omar Hossino, petugas komunikasi Dewan Amerika Suriah yang berbasis di Washington DC, mengatakan tidak mungkin penyerang potensial bisa mengaku sebagai pengungsi untuk dapat masuk ke AS.

“Rakyat Suriah adalah orang-orang yang melarikan diri baik dari ISIS maupun Presiden Suriah Bashar al-Assad karena mereka akan dibantai jika tidak pergi,” kata Hossino.

Pemberontakan Suriah pecah pada bulan Maret 2011 dan dengan cepat menjadi perang saudara yang telah menewaskan lebih dari 250.000 orang, menurut statistik PBB.

Lebih dari setengah penduduk pra-perang Suriah dari jumlah 22 juta orang telah meninggalkan rumah-rumah mereka. Lebih dari 4,2 juta warga Suriah telah meninggalkan negara itu dan menjadi pengungsi, sementara sekitar 7,6 juta orang terlantar di perbatasan negara itu.

Hossino mengatakan bahwa “peningkatan pendanaan” untuk pemeriksaan latar belakang merupakan ukuran keamanan yang lebih masuk akal daripada dilakukan upaya untuk memblokir semua pengungsi Suriah.

“Rakyat Suriah tidak ingin menjadi pengungsi. Mereka ingin tinggal di tanah air mereka, tapi itu hanya bisa terjadi jika mereka memiliki tempat yang aman untuk hidup.”

Hanya menerima yang beragama Kristen

Sementara itu, para pejabat Republik lainnya mengatakan bahwa AS hanya bisa menerima pengungsi yang beragama Kristen.

Gubernur Florida dan calon presiden Jeb Bush mengatakan bahwa AS harus membatasi pemukiman pengungsi Suriah bagi “orang-orang Kristen yang sedang dibantai”.

Mengamini apa yang dikatakan Bush, Senator dari Texas Ted Cruz mengatakan bahwa “tidak ada risiko berarti orabf Kristen melakukan tindakan teror”.

Pada hari Senin, anggota dewan dari Partai Republik juga mengatakan mereka akan memperkenalkan UU untuk memblokir dana bagi para program pengungsi Suriah.

Beberapa pengguna Twitter mengecam pernyataan para gubernur itu’.

Wartawan Deanna Othman mengkritik Partai Republik yang menyerukan pemukiman kembali hanya bagi para pengungsi Kristen.

Aktivis Imraan Siddiqi mengatakan bahwa “manusia digunakan sebagai sepak bola politik”.

Rania Khalek, seorang wartawan investigasi independen, mencela para gubernur itu karena “memukul pengungsi”.

Menurut ketua CAIR Hooper, langkah-langkah anti-pengungsi Partai Republik adalah bagian dari pola lama diskriminasi anti-Muslim oleh para anggota dewan.

Kelompok itu mengatakan bahwa lebih dari selusin kandidat untuk pemilihan presiden 2016 telah menyampaikan retorika Islamophobia selama kampanye mereka.

Pada tahun 2013 saja, organisasi itu mendokumentasikan 36 RUU yang dirancang untuk “menjelek-jelekkan” kaum Muslim yang diperkenalkan di 16 negara yang berbeda. Semua RUU itu diperkenalkan oleh Partai Republik.

Ketika berbicara mengenai serangan Paris, Hooper mengatakan: “Partai Republik melompat ke gerbong Islamophobia dan mengeksploitasi serangan-serangan yang mengerikan.”

Sumber : http://www.aljazeera.com/news/2015/11/islamophobia-syrian-refugees-usa-governors-151116164708308.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*