Otoritas Politik Mana Yang Akan Menetapkan Hari Berkabung untuk Umat Islam?

Bu Fika

Berita :

Presiden Perancis Francois Hollande Sabtu lalu (14/11) mendeklarasikan 3 hari berturut-turut sebagai hari berkabung nasional menyusul serangan mematikan di Paris. Dia menggambarkan serangan itu sebagai “keliaran (barbar) yang absolut” yang telah membunuh lebih dari 120 orang. Insiden ini juga mengundang reaksi keras dari banyak pemimpin dunia, termasuk para pemimpin dunia Muslim seperti Erdogan dan Jokowi yang memberi pernyataan belasungkawanya sesaat sebelum pertemuan KTT G-20 di Antalya Turki.

Komentar :

Reaksi dramatik para pemimpin dunia menyikapi serangan Paris sangat menarik untuk ditelisik. Insiden berdarah yang menewaskan hampir 130 orang dan melukai lebih dari 350 orang telah membuat dunia gempar. Namun nampaknya para pemimpin dunia itu terutama para otoritas Muslim itu melupakan bahwa sepanjang tahun 2014 ribuan Muslim juga dibunuh oleh kelompok ISIS di Irak, dan ini belum termasuk lebih dari 107.902 Muslim tewas dan sebanyak 17 juta Muslim terusir dari negerinya dan pergi mengungsi, akibat krisis dan penindasan di berbagai wilayah di dunia Islam.

Pertanyaannya adalah MENGAPA tidak ada satupun otoritas politik di dunia Muslim yang menetapkan tragedi menahun itu sebagai tahun berkabung bagi umat Muslim? Otoritas mana yang akan melindungi dan membela darah dan kehormatan umat Muslim jika para penguasa Muslim itu justru lebih bersimpati pada penderitaan negara Barat dibandingkan derita umatnya sendiri? Tidak heran karena mereka adalah penguasa boneka -sisa-sisa kolonial dari negara Kapitalis Barat- yang diaborsi identitas politiknya oleh sistem dunia hari ini yang memuja sekulerisme dan Kapitalisme

Teater opini serangan di Paris adalah bagian dari kampanye hitam murahan untuk menyudutkan ideology Islam. Kampanye hipokrit HAM oleh negara-negara Barat hanyalah omong kosong, standar “kemanusiaan” Barat hanyalah alat untuk mengontrol Dunia Islam. Sangat jelas bahwa kaum Muslimin telah menjadi korban serta target dari berbagai bentuk penindasan negara-negara kafir dan kroni-kroninya, praktik pembantaian dan penindasan di Myanmar, Gaza, Suriah, Afrika Tengah, Xinjiang, Pattani, Mindanao, adalah bukti yang tidak terbantahkan!

Otoritas sejati bagi umat Muhammad Saw adalah kepemimpinan politik Khilafah Islam yang merupakan perisai bagi umat Islam, yang bukan saja berduka dengan berbagai tragedy ini, namun juga akan memobilisasi kekuatan untuk menghilangkan hegemoni jahat kaum kufar atas kaum Muslimin dan melindungi kehormatan kaum Muslimah dan anak-anak di seluruh dunia Islam. Ingatlah kembali sabda Rasulullah Saw :

إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

“Sesungguhnyalah seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya…” (HR.Muslim)

Ditulis untuk Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir oleh

Fika Komara

Anggota Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*