Seorang cendekiawan dan jurnalis Amerika di Wisconsin mengatakan rezim Zionis bukan hanya kekuatan utama di balik serangan 11/9, namun mata-mata Israel-lah yang bekerja untuk Mossad – bukan Muslim Arab – yang merayakan terbakarnya Twin Towers pada tanggal 11 September 2001.
Namun, sangat disayangkan, Donald Trump menghidupkan lagi teori konspirasi lama tentang 11/9, kata Anti-Defamation League dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, setelah Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan ABC News bahwa ada orang-orang di New Jersey yang sedang menonton acara TV, dimana penduduk Arab bersorak saat kedua bangunan itu runtuh.
Mengomentari hal itu untuk Press TV, Dr. Barrett mengatakan Anti-Defamation League benar bahwa Trump tertantang ketika berbicara tentang orang-orang Arab yang merayakan penghancuran World Trade Center pada tanggal 11 September.
Mereka melihat di televisi dan mengakui bahwa mereka ada di sana untuk mendokumentasikan acara tersebut, dimana mata-mata Israel yang dipimpin oleh Sivan Kurzberg dicatat di media mainstream Israel, dan bahwa mereka dikirim ke New York untuk mendokumentasikan acara tersebut, katanya.
Rupanya Anti-Defamation League tidak tahu hal itu, karena mereka mengatakan bahwa komentar Trumps menyalahkan orang Arab dan tampaknya bercampur dengan versi yang mereka sebut sebagai mitos Israel yang merayakan keberhasilan mereka atas serangan 11/9.
Kelompok Yahudi berbohong tentang Peristiwa 11/9
“Anti-Defamation League berbohong ketika mereka menyebutnya sebagai mitos. Ini bukan mitos. Dan setiap koran Yahudi mengirimkannya ke media Israel, bahkan untuk Fox News, membuat seri investigasi yang dibawakan oleh Carl Cameron, dan mengakui bahwa ini benar-benar terjadi. Agen Mossad tertangkap tangan merayakan keberhasilan kehancuran World Trade Center dengan penghancuran yang dikendalikan pada tanggal 11 September 2001, ” Dr Barrett menyimpulkan.
Peristiwa 11 September, 2001, juga dikenal sebagai serangan 11/9, adalah serangkaian serangan di AS yang menewaskan hampir 3.000 orang dan menyebabkan kerusakan senilai sekitar $ 10 milyar dari properti dan infrastruktur.
Para pejabat AS menegaskan bahwa serangan itu dilakukan oleh 19 teroris al-Qaeda tapi banyak ahli yang telah mengajukan pertanyaan tentang cerita versi resmi.
Mereka percaya bahwa para oknum dalam pemerintah AS, seperti mantan Wakil Presiden Dick Cheney, dan badan-badan intelijen asing mendalangi serangan 11/9 untuk mempercepat mesin perang AS dan memajukan agenda Zionis.
Dr Barrett dan para cendekiawan terkemuka lainnya berpendapat bahwa serangan 11/9dilakukan melalui teknik “penghancuran yang dikendalikan” dengan menempatkan bahan peledak di dalam menara kembar itu, hingga menyebabkan struktur gedung itu sendiri runtuh dalam hitungan detik.(riza)
Sumber : http://presstv.com/Detail/2015/11/24/438901/Israel-prime-force-911-attacks