Baku Tembak di Colorado: 3 Tewas, Penembak Ditahan
Polisi menahan laki-laki bersenjata yang selama lima jam melepas tembakan secara membabi buta di di Colorado Springs, Colorado, Jumat (27/11).
Dua perempuan dievakuasi oleh pihak berwajib dari sebuah gedung tempat terjadinya penembakan di Colorado Springs, Colorado hari Jumat (27/11).
Polisi di Colorado Springs, Colorado, menahan laki-laki bersenjata yang selama lima jam melepas tembakan secara membabi buta di kantor cabang Planned Parenthood, menewaskan seorang polisi dan dua warga sipil. Juru bicara kepolisian, Letnan Catherine Buckley, mengatakan tembakan begitu banyak dilepaskan tetapi tidak ada komunikasi lisan sampai polisi berhasil memerintahkan orang itu menyerah.
Serikat polisi Colorado melaporkan “dengan duka cita” seorang perwira polisi meninggal di rumahsakit. Dua warga sipil juga tewas ketika sedang dirawat. Sembilan lainnya masih dirawat.
Polisi masih berusaha memastikan apakah ada orang yang tertinggal di dalam kantor Planned Parenthood dan apakah ada yang membutuhkan perhatian medis. Tetapi Planned Parenthood of Rocky Mountains mengatakan semua staf dan pasien ada. Menurut Buckley, penembak dilengkapi beberapa jenis “senjata laras panjang.”
Walikota Colorado Springs John Suthers mengatakan polisi menunjukkan “keberanian tak terkira.”
Agen-agen federal bekerja sama dengan polisi Colorado Springs termasuk FBI dan ATF (Alkohol, Tembakau dan Senjata Api). Gedung Putih mengatakan Presiden Barack Obama secara berkala diberitahu mengenai insiden itu.
Planned Parenthood menuai kontroversi karena sebagian cabangnya melakukan aborsi, meskipun sebagian besar tugasnya adalah memberi pelayanan KB, pemeriksaan HIV dan penyakit menular seksual dan konsultasi kesehatan umum.
Vicki Cowart, presiden dan CEO Planned Parenthood of Rocky Mountains menulis, “Seperti banyak orang Amerika, kami ikut prihatin bahwa ekstremis menciptakan lingkungan beracun yang diinginkan teroris domestik di negara ini. Kami tidak akan pernah mundur dalam menyediakan perawatan di tempat yang aman dan mendukung yang diandalkan dan dipercaya jutaan orang.” [VOA online ; 29/11)