Sebanyak “44 Orang terbunuh dalam Serangan Udara Rusia yang Menghancurkan Pasar”. Demikian sebagaimana diberitakan Kompas.com (30/11/2015).
Berita di atas sesungguhnya hanya memperkuat dugaan bahwa Rusia, sebagaimana halnya Prancis dan Amerika serta sekutu Baratnya, tidak benar-benar sedang memusuhi dan memerangi ISIS. Seringnya peristiwa “salah sasaran” yang dilakukan oleh mereka menunjukkan bahwa perang melawan ISIS hanyalah kedok belaka.
Berbagai serangan mereka, khususnya di Suriah, yang acapkali menimbulkan banyak korban justru di pihak rakyat sipil tak berdosa—selain dari kelompok perlawanan anti Assad dan mereka yang tengah berjuang untuk mengambalikan Khilafah—makin menguatkan dugaan selama ini bahwa Barat (Amerika, Rusai, Prancis dan partai sekutunya) begitu ketakutan dengan akan bangkitnya kembali Khilafah, khususnya di Suriah.
Ketakutan Barat terhadap kebangkitan kembali Khilafah, khususnya di Suriah, sudah sering terlontar dari para pemimpin Barat dan pejabat mereka seperti Obama, Putin, dlsb. Karena itu “memerangi ISIS” hanyalah alasan palsu untuk menutupi alasan sebenarnya dari tindakan mereka untuk terus-menerus melakukan intervensi politik maupun militer di Suriah demi menghambat kebvangkitan kembali Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Inilah yang seharusnya disadari dan diwaspadai oleh seluruh kaum Muslim. []arif b