بسم الله الرحمن الرحيم
﴿مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا﴾
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya).” (TQS al-Ahzab [33]: 23)
Amir Hizbut Tahrir, para anggota Maktab al-Amir, Diwan al-Mazhalim dan al-Maktab al-Markazi Hizbut Tahrir umumnya berbela sungkawa… menyampaikan belasungkawa kepada umat Islam atas wafatnya anggota Maktab al-Amir Abdul Hadi Fa’ur Hasan Fa’ur (Abu Mahmud). Beliau diwafatkan oleh Allah pada siang tanggal 22 Shafar 1437 H atau 4 Desember 2015 M dalam usia 81 tahun.
Abu Mahmud adalah anggota yang sangat aktif di Hizbut Tahrir sejak awal Hizbut Tahrir. Beliau menemani dua syaikh Abu Ibrahim (syaikh Taqiyuddin an-Nabhani) dan Abu Yusuf (syaikh Abdul Qadim Zallum) rahimahumallâh. Beliau juga menemani Amir Hizb sekarang. Beliau menjadi penopang dan pembantu mereka. Beliau bersungguh-sungguh dan serius penuh kesungguhan dalam perjuangannya untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam dengan tegaknya daulah al-Khilafah ar-Rasyidah… Sungguh, Beliau sangat ingin menyaksikan terbitnya fajar al-Khilafah sehingga bisa meraih kebaikan dan pahala sesuai kehendak Allah. Namun Allah SWT telah mewafatkan dan memanggil Beliau ke haribaan-Nya untuk meraih kebaikan yang lebih agung dan pahala yang lebih besar, dan kekal di sana, insya’a Allah.
﴿فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ﴾
“di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.” (TQS al-Qamar [54]: 55)
Beliau seorang yang mukhlis hanya untuk Allah SWT dalam imannya. Membenarkan Rasulullah saw dalam meneladani Rasul saw. Sungguh Beliau benar-benar, dan kami tidak menyucikan seorangpun terhadap Allah, adalah termasuk:
﴿صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا﴾
“orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya).” (TQS al-Ahzab [33]: 23)
Semoga Allah SWT merahmati engkau wahai Abu Mahmud. Dan sungguh kami bersedih berpisah denganmu. Dan kami tidak mengatakan kecuali apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT:
﴿الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ﴾
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (TQS al-Baqarah [2]: 156)
Maka innâ lillâhi wa innâ ilayhi râji’ûn –sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya lah kami kembali-.
Saudaramu Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah secara pribadi
Dan syabab Hizbut Tahrir umumnya
22 Shafar 1437 H
4 Desember 2015 M