Berdasarkan hasil survey dukungan terhadap Donald Trump ternyata terus meningkat. Meskipun banyak kecaman terhadap pernyataannya yang kontroversial terutama terhadap larangan Muslim memasuki Amerika Serikat. Kalau hasil survey ini benar-benar akurat, patut dipertanyakan apakah ini merupakan wajah asli Amerika, negara yang memusuhi umat Islam?
Selama ini meskipun berganti pemerintahan antara Republik dan Demokrat, permusuhan Amerika terhadap dunia Islam sangat tampak nyata. Negara ini bertanggung jawab terhadap korban lebih dari satu juta orang yang terbunuh selama pendudukannya di Irak. Amerika membunuh ribuan muslim di Afghanistan dan Pakistan dengan pesawat-pesawat tanpa awak.
Ditambah lagi dukungan Amerika yang sejati terhadap penjajah Yahudi yang terus menerus membunuh umat Islam di Palestina. Disamping itu dukungan Amerika baik secara terbuka atau pun diam-diam terhadap rezim represif di dunia Islam seperti Mesir, Afghanistan, Irak, Suriah, telah menambah penderitaan umat Islam.
Sebagai yang diberitakan VOA online Rabu (16/120), hasil survei politik terbaru menunjukkan kandidat capres AS, Donald Trump semakin mendapatkan kekuatan dalam pertarungannya untuk memperebutkan nominasi presiden dari Partai Republik pada pilpres AS tahun depan. Survei terbaru ini dilakukan beberapa hari setelah Trump menyerukan larangan sementara bagi warga Muslim untuk memasuki Amerika Serikat.
Sebuah jajak pendapat Washington Post/ABC yang dirilis Selasa (15/12) mendapati bahwa Trump meraih dukungan 38 persen di kalangan pemilih Partai Republik. Angka ini merupakan keunggulannya yang terbesar dari para kandidat lainnya dari partai Republik, hanya tujuh minggu menjelang pemilihan pertama pada tingkat partai di negara-negara bagian. Hasil survei ini dirilis sehari setelah jajak pendapat nasional oleh Universitas Monmouth yang menunjukkan tokoh kontroversial berusia 69 tahun ini memperoleh dukungan 41 persen di antara pemilih Partai Republik.
Melonjaknya dukungan bagi Trump ini bertepatan dengan jadwal debat 9 kandidat presiden dari Partai Republik hari Selasa (15/12) di Las Vegas, Nevada, yang merupakan perdebatan terakhir mereka untuk tahun ini.
Pemilihan pendahuluan partai Republik di negara bagian akan dimulai 1 Februari 2016 mendatang di negara bagian Iowa, kemudian diikuti di negara-negara bagian lainnya.
Kedua jajak pendapat, Washington Post/ABC dan Universitas Monmouth menunjukkan bahwa Trump memimpin dengan selisih yang cukup signifikan atas saingan terdekatnya, Senator Texas Ted Cruz, seorang tokoh konservatif yang meraih dukungan 15 persen dari pemilih Republik, atau 14 persen menurut survei Monmouth.
Senator Florida Marco Rubio dan mantan ahli bedah saraf Ben Carson, membuntuti Trump dan Cruz, sementara para kandidat partai Republik lainnya termasuk Jeb Bush, adik mantan Presiden George Bush, jauh tertinggal di belakang.
Untuk kandidat capres dari Partai Demokrat, mantan Menlu AS Hillary Clinton masih tetap memimpin persaingan untuk meraih nominasi presiden partai ini. (AF)