Seorang pasien anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan wafat setelah ditolak Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 13 Januari 2015.
Dia adalah Agus Supriyanto (53 tahun), warga perumahan Griya Buana Mutiara, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Agus menderita kanker getah bening.
Kejadian bermula kala dia sekarat pada pukul 03.00 WIB, Selasa. Namun setelah tiba di rumah sakit, pasien pengguna BPJS kelas III itu ditolak dan mengeluarkan surat rujukan ke Rumah Sakit Myria. Padahal RSMH adalah rumah sakit bertaraf internasional di Palembang.
“Alasannya kamar perawatan penuh. Tapi bagaimana mau dipindah. Suami saya itu sedang sekarat,” kata Sri Mulyani (40 tahun), istri korban.
Sri Mulyani juga memaparkan, Rumah Sakit juga mengeluarkan surat untuk ditandangani secara paksa agar pasien segera dikeluarkan dari rumah sakit itu.
“Saya sudah menangis, bahkan memohon untuk merawat suami saya. Dia sedang kritis, tetap saja salah satu perawat bernama Asri Permata Sari menyuruh pulang karena diperintahkan dokter Dr Deny, bagian THT,” kata Sri dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di rumah duka.
Melihat kondisi suaminya yang sudah dalam keadaan mata membengkak, kepala luka-luka dan napas pendek, Sri tetap berusaha untuk mendapatkan perawatan layaknya pasien lain.
“Tetap saja saya tak dihiraukan dan dipaksa menandatangani secara paksa surat kepulangan atau rujukan ke Rumah sakit Myria,” ujarnya.
Selang empat jam dari ketegangan antara Sri dengan Rumah Sakit, akhirnya Agus Supriyanto mendapatkan perawatan. Tetapi saat dirawat oksigen Agus tidak dinyalakan oleh perawat. “Padahal napas suami saya sudah pendek. Sekitar pukul 04.00 WIB, suami saya meninggal.”
Sri sangat menyayangkan perlakuan Rumah Sakit yang tidak menghargai warga yang tidak mampu. “Orang susah selalu ditolak. Sepeti itulah kejadiannya,” katanya. (viva.co.id, 13/1/2016)