Saat lembaga-lembaga bantuan mempersiapkan untuk memberikan makanan bagi warga Madaya, di pinggiran Damaskus, dua kota yang terkepung lainnya di provinsi Idlib, sekitar 400.000 orang hidup di bawah pengepungan di 15 wilayah di seluruh Suriah, menurut PBB. Kesepakatan yang dicapai pada hari Sabtu memungkinkan pengiriman makanan untuk kota Madaya, yang saat ini dikepung oleh pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan juga desa-desa Foua dan Kefraya di Idlib.
Karena pengepungan yang diberlakukan oleh pemerintah Suriah dan kelompok Hizbullah Lebanon, diperkirakan 42.000 orang di kota Madaya memiliki sedikit atau tidak ada akses sama sekali untuk mendapatkan makanan, sehingga sejauh ini mengakibatkan kematian sedikitnya 23 orang karena kelaparan, menurut badan amal Doctors Without Borders.
Pada tanggal 26 Desember, pasukan pemerintah Suriah menyiapkan pos-pos pemeriksaan dan menutup jalan terakhir untuk Moadamiyeh, sebuah kota yang dikuasai para pejuang di pinggiran kota Damaskus, untuk menuntut kelompok-kelompok oposisi untuk meletakkan senjata dan menyerah kepada mereka.
Badan amal itu mengatakan pada hari Sabtu bahwa pengepungan yang dimulai pada bulan April 2013 dan berlangsung setahun, mengakibatkan kematian 16 warga setempat karena kekurangan makanan dan obat-obatan. Dani Qabbani, seorang aktivis media yang bermarkas di Moadamiyah, mengatakan anak-anak meninggal karena “pengepungan yang melumpuhkan yang diberlakukan oleh milisi Assad”.
Sharif Nashashibi, seorang analis politik Arab yang berbasis di London, mengatakan pengepungan yang diberlakukan pemerintah di tempat-tempat seperti Moadamiyah dan Madaya telah memberikan para pejuang di bawah “tekanan ganda”. “Pengepungan ini tidak hanya menekan para pejuang, tapi juga menyebabkan penduduk di sekitarnya menderita dan menimbulkan kekhawatiran bahwa penduduk bisa berbalik melawan mereka,” katanya kepada Al Jazeera.
“Pengepungan ini adalah kejahatan perang. Pemerintah secara kolektif menghukum penduduk di wilayah itu karena adanya ‘musuh’ yakni para pejuang.”
PBB melaporkan pada bulan Desember bahwa pemerintah Suriah dan milisi sekutunya juga telah memberlakukana pengepungan pada lebih dari 181.000 orang di pinggiran kota Damaskus, termasuk kota Darayya dan Ghouta, serta di Zabadani, di dekat perbatasan Lebanon.
Secara terpisah, ISIS juga telah memberlakukan pengepungan kepada lebih dari 200.000 orang di Deir Az Zor di timur Suriah. “Mengepung warga sipil Suriah yang melakukan kesalahan, siapa pun pelaku,” kata Nashashibi kepada Al Jazeera. “Ini adalah wilayah yang telah dikepung oleh pihak-pihak yang berkonflik,” katanya kepada Al Jazeera.
“Karena pertempuran yang semakin parah dan meningkatnya kekerasan, terdapat lebih dari 4,5 juta orang yang tinggal di wilayah yang diklasifikasikan oleh PBB sebagai ‘sulit dijangkau’,” kata Touma, dan menambahkan bahwa lebih dari setengahnya adalah anak-anak.(rz)
sumber : http://www.aljazeera.com/news/2016/01/400000-syrians-hungry-besieged-areas-160110060836705.html