Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yahya Abdurrahman mengungkap bahaya penambahan perubahan Daftara Negatif Investasi (DNI) yang tengah diproses pemerintah.
“Makin banyak yang diubah, makin banyak sektor yang akan dikuasai asing!” tegasnya kepada mediaumat.com, Kamis (14/1) melalui surat elektronik.
Menurut Yahya, itu artinya penguasaan dalam negeri akan berkurang. Bisa-bisa penduduk negeri ini menjadi tamu di rumah sendiri.
“Investor asing bisa langsung mengirim hasil investasinya ke negara asal. Makin banyak investor asing, aliran devisa ke luar juga makin besar. Rupiah bisa makin berfluktuatif,” bebernya.
Seperti diberitakan detikfinance, Selasa (12/1), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat beberapa sektor yang tengah dalam proses perubahan aturan Daftar Negatif Investasi (DNI). Di antaranya adalah sektor film, farmasi, e-commerce dan pariwisata.[] Joko Prasetyo