Training Ibu Tangguh MHTI DPD 2 Pasuruan
HTI Press. Pasuruan. Menjadi sosok ibu tangguh di era demokrasi-kapitalisme bukan perkara mudah. Tantangan zaman telah menyeret jauh para ibu dalam arus perputaran uang dan kepentingan bisnis. Saat kebahagiaan hanya bersandar pada materi, ketika kepuasan fisik begitu dipuja, sedikitnya peran negara untuk memberi jaminan kesejahteraan hingga kurangnya perhatian negara terhadap kebutuhan umat. Maka kaum hawa terpaksa harus bekerja untuk bertahan hidup. Fungsi utama ibu mulai terabaikan. Kasus perceraian dan perselingkuhan kian meningkat. Masa depan keluarga dan anak pun dipertaruhkan.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap problematika kaum ibu, muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD 2 Pasuruan mengadakan Training Ibu Tangguh di kediaman Hj. Sulik dengan pemateri Ustadzah Hermin dan Ustadzah Nabila. Dihadiri oleh puluhan ibu dan muslimah dari wilayah Gondang Wetan dan Grati, Ahad (17/1/2016).
Peserta sangat antusias dan fokus, ketika dijelaskan bahwa ibu tangguh adalah sosok yang darinya akan lahir anak cerdas dan generasi unggul. Ibu sukses adalah yang bisa mengantarkan anak mulia dunia dan akhirat, bukan dengan memberikan kelimpahan materi semata.
Untuk menjadi ibu tangguh harus mempunyai 2 ‘mata’. Pertama, mata yang tajam atau melek informasi. Sehingga ibu semakin peka terhadap segala situasi dan cerdas dalam menghadapinya. Kedua, mata yang merupakan akronim dari (memiliki kemauan, ambil kesempatan, tawakal, dan ada ruh dalam setiap perbuatan). Namun menurut pembicara, ibu tidak bisa tangguh sendiri dan tidak bisa berjuang sendiri. Sehingga para peserta diajak untuk bersama-sama mengkaji islam serta berjuang menegakkan Syariah dan Khilafah.[]