Muak dengan Janji-Janji Palsu, Protes Meluas di Berbagai Kota di Tunisia

Warga Tunisia berunjuk rasa terkait meningkatnya pengangguran

Warga Tunisia berunjuk rasa protes akan janji palsu pemerintah

Gelombang protes masyarakat yang meluas di Kasserine dan beberapa kota lain di Tunisia menurut Hizbut Tahrir Tunisia disebabkan karena ketidakadilan penguasa.

“(Semua aksi itu, red) mengungkapkan betapa rezim telah mengabaikan perannya dalam menjaga martabat rakyat , yang diwajibkan oleh Islam, melalui tindakan yang baik dan adil; dan kami telah melihat adanya ketidakadilan rezim yang terus-menerus dan janji-janji palsu yang meminggirkan dan melakukan tindakan tidak layak dalam menjaga kesejahteraan bagi rakyat,” ungkap Kantor Media Hizbut Tahrir Tunisia dalam siaran persnya tertanggal 1 Rabiul Tsani 1437 H/ 21 Januari 2016.

Menurut Hizbut Tahrir Tunisia, rezim ini telah membelakangi Islam dan jatuh ke dalam pelukan kaum kafir penjajah Barat dan merasa puas dengan perintah-perintah mereka, dengan berbangga bahwa Tunisia telah dipuji oleh organisasi-organisasi internasional dan negara-negara Barat.

“Namun, lupa bahwa organisasi-organisasi dan negara-negara itu hanya memuji sistem mereka, dan bahwa apa yang mereka rencanakan untuk negara kami adalah untuk melayani kepentingan perusahaan-perusahaan yang hanya datang ke negara kami dan negara-negara Muslim lainnya untuk mengeksploitasi kekayaan kami dan memanfaatkan energi dari anak-anak kami,” beber rilis tersebut.

Hizbut Tahrir Tunisia juga mengingatkan seluruh masyarakat agar jangan tertipu oleh remah-remah dan solusi tambal sulam yang ditawarkan pemerintah maupun Barat. Karena itu hanyalah obat penenang dan pengalihan perhatian; tujuannya hanya untuk mengurangi sebagian rasa sakit selama beberapa waktu dan kemudian akan kembali sakit.

“Dan ketahuilah bahwa Islam yang besar hanya dengan hukum syariah yang berasal dari keyakinan yang murni saja, merupakan penjamin untuk memenuhi kebutuhan dasar individu dan masyarakat,” ungkapnya.

Rilis itu juga menegaskan syariah adalah penjamin untuk penghapusan kemiskinan, pengangguran dan korupsi, melalui sebuah negara yang mengimplementasikannya; yang para penguasanya benar-benar mengurusi urusan rakyat.

“Penguasa tidak akan makan sementara anak-anak kaum Muslim kelaparan, dan tidak akan puas sementara anak-anak kaum Muslim berteriak dari penindasan yang dilakukan oleh para gubernur dan pejabat, dan tidak akan tidur di istananya sementara anak-anak kaum Muslim menceburkan diri ke dalam laut untuk melarikan diri, dan tunduk terhadap rasa frustasi,” tegas rilis tersebut.

Di akhir rilisnya, Hizbut Tahrir Tunisia menyeru masyarakat agar bersama-sama berjuang menegakkan khilafah, sistem pemerintahan yang menerapkan syariah Islam secara kaffah.[] Riza Aulia/Joy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*