Satu juta penduduk sipil Suriah terjebak di kawasan yang dikepung serdadu pemerintah.
Laporan baru tersebut menyanggah perkiraan PBB yang cuma menyebut angka 500.000. Badan dunia itu dituding meremehkan krisis di Suriah.
Seberapa akurat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengawal krisis kemanusiaan di Suriah? Tidak cukup akurat jawab sebagian organisasi HAM. Badan dunia itu dituding sering ceroboh merilis data korban.
Siege Watch Report yang disusun organisasi bantuan Belanda PAX dan Syria Institute asal Amerika Serikat itu menyebut angka 1,09 juta warga sipil terpaksa hidup terisolasi di 46 kota dan desa yang dikepung tentara pro-Assad. Temuan PBB cuma menyebut 18 kota.
Terakhir, badan dunia itu kecolongan ketika aktivis HAM mengabarkan bencana kelaparan di kota Madaya akibat pengepungan.
Penduduk dikabarkan terpaksa mengonsumsi rumput dan memberikan obat tidur kepada anak-anak untuk menghalau rasa lapar. Ironisnya, Madaya tidak termasuk ke daftar PBB.
Akses kehidupan diputus
Siege Watch melaporkan, kebanyakan kota yang dikepung tentara pemerintah berada di pinggiran ibu kota Damaskus dan Homs.
Di kota Daeir al-Zour, sekitar 200.000 warga sipil terjebak di antara pasukan pemerintah dan gerilyawan Islamic State.
“Listrik dan air biasanya diputus dan jikapun ada, akses menuju bahan pangan, obat-obatan, dan bahan bakar sangat dibatasi,” tulis aktivis dalam laporan tersebut.
Kasus kematian akibat malnutrisi, kedinginan, dan keracunan akibat makanan juga dilaporkan marak terjadi.
Laporan Siege Watch diklaim berdasar informasi dari sumber lokal, termasuk di antaranya aktivis kemanusiaan, anggota parlemen lokal, pegawai medis, dan jurnalis lokal.
Bulan lalu PBB menambah estimasinya sebanyak 100.000, menjadi 486.700 orang yang terimbas pengepungan militer.
“Tentu saja ada perbedaan pendapat,” tutur Amanda Pitt, juru bicara kemanusiaan PBB.
Badan dunia itu mendefinisikan wilayah pengepungan lewat tiga indikator, yakni adanya “aktor bersenjata,” tidak adanya akses untuk bantuan kemanusiaan dan penduduk sipil untuk keluar masuk wilayah pengepungan.
PBB menempatkan 4,5 juta penduduk Suriah dalam kategori “sulit dijangkau,” atau satu level di bawah pengepungan.
Status tersebut didefinisikan sebagai “wilayah yang tidak bisa diakses secara rutin oleh aktor kemanusiaan untuk kepentingan program bantuan kemanusiaan”. (kompas.com, 9/2/2016)