Pundi-pundi Keuangan Arab Saudi Mulai Mengering

kilang minyak saudiPada hari Selasa 16 Februari, Arab Saudi dan Rusia sepakat untuk membekukan produksi minyaknya, selama negara-negara penghasil minyak lainnya juga melakukan hal yang sama. Namun Iran tidak ikut serta dari
pembicaraan ini, pada saat sanksi internasional telah dicabut baru-baru ini dan kemungkinan akibatnya adalah mereka akan meningkatkan produksi minyak secara keseluruhan karena pasar telah terbuka untuk mereka. Pada saat pembicaraan ini menjadi sempurna saat pra-sanksi terhadap Iran dicabut, namun negara itu kurang memegang peranan pada saat ini karena pasokan minyak secara keseluruhan masih akan meningkatkan dengan mengecualikan Iran.

Kesepakatan yang tidak berguna itu tercermin dalam harga minyak, dimana LCOc1 naik menjadi $ 35,55 untuk mengantisipasi kesepakatan yang disetujui tetapi, pasca-pengumuman itu hanya menghasilkan janji-janji yang lemah untuk setuju agar harga minyak turun menjadi $ 34.

Pada saat Iran saat ini memproduksi satu juta barel per hari yang kurang dari kapasitas perkiraannya, kemungkinan produksi minyak Iran akan secara langsung mengakibatkan tekanan pada harga minyak. Namun, bahkan jika harga minyak dapat menstabilkan hal ini tindakan ini akan berakibat sedikit untuk dapat mengubah kerusakan yang diakibatkan terhadap perekonomian Arab Saudi, dengan defisit anggaran yang diperkirakan adalah $ 98 milyar.

Arab Saudi harus setuju pada kesepakatan untuk memangkas produksi dengan negara-negara OPEC lainnya, dimana Rusia dan Iran memperbolehkan naiknya harga minyak menjadi sedikitnya $ 100 per barel sebelum dicapai titik impas. Dengan meningkatkan biaya perang di Yaman dan penjarahan di Suriah, KSA akan menjalai masa-masa sulit untuk dapat memenuhi tuntutan penduduknya saat pundi-pundi keuangannya mulai kering.[]

sumber: http://www.hizb-ut-tahrir.info/en/index.php/site-sections/news/views-on-the-news/9757.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*