“Deradikalisasi” Upaya Simultan Hadang Islam Politik
HTI Press, Jakarta. Aula Lt. 2 Gedung DPP Muslimah HTI menjadi tempat berkumpulnya para tokoh perempuan se-Jabodetabek untuk berdiskusi terkait isu politik yang muncul di tengah-tengah umat, Jum’at (26/2/2016). Diskusi Politik (Dispol) Perempuan ke-9 bertajuk “Deradikalisasi: Upaya Simultan Hadang Islam Politik”, menghadirkan Ustadzah Ir. Pratma Julia Sujandari dan Ustadzah Ir. Ismah Cholil.
Peristiwa penembakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada tanggal 14 Januari 2016 lalu, menjadi upaya untuk memulai kembali program deradikalisasi Islam melalui revisi UU Terorisme. Deradikalisasi yang tujuannya begitu jelas diarahkan oleh Barat untuk menghadang kekuatan politik Islam.
Ustadzah Pratma memaparkan alasan mengapa harus politik Islam yang dihadang. Begitu banyak gerakan Islam, namun yang harus dihadang hanya satu, yaitu gerakan Islam politik. Politik Islam akan mengarah pada diraihnya kekuasaan oleh kaum muslimin dengan diterapkannya aturan Islam secara sempurna. Bila Islam diterapkan sebagai kekuasaan, maka Islam akan menjadi adidaya baru yang akan menggantikan posisi Amerika Serikat, yaitu Negara Khilafah Islamiyah.
Inilah satu-satunya alasan mengapa upaya deradikalisasi ini begitu simultan dilakukan oleh Barat. “Islam boleh membuat gerakan, asalkan jangan gerakan politik,“ ungkap Ketua Lajnah Siyasiyah DPP MHTI ini.
Sementara itu, Ustadzah Ismah Cholil Ketua DPP MHTI, melihat bahwa Barat tengah memainkan peran besar dalam penghancuran perjuangan Islam poltik. Barat menjadikan dakwah dan pengembannya sebagai sasaran penyerangan, maka berpeganglah kepada tali Allah.
Barat tidak akan bisa mengalahkan perjuangan dakwah dan pengembannya, jika pejuangnya bersabar dan tidak bertepi untuk tetap berada di jalan dakwah. “Kuncinya adalah istiqomah,” ucapnya menguatkan seluruh peserta yang hadir.
Lebih lanjut, Ismah menegaskan, bahwa hanya Khilafah yang akan mewujudkan Islam rahmatan lil ’alamin. Muslim maupun non muslim akan merasakan rahmat Allah dalam Khilafah.
Diskusi melalui tanya jawab berlangsung dengan hangat. Peserta memberikan berbagai pertanyaan dan antusias untuk memahami Islam politik lebih dalam. Acara ini juga disiarkan langsung dalam program live streaming di alamat www.hibut-tahrir.or.id. []