Aktivis Muslimah Sultra Kritisi Paham Kebebasan & HAM, Merusak Potensi Intelektual
HTI Press, Kendari. Lajnah Khusus Mahasiswi (LKM), Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD I Sulawesi Tenggara (Sultra), mengadakan Dialog Aktivis dengan tema “Maraknya LGBT di Kampus: Kritisi Paham Kebebasan dan HAM, Merusak Potensi Intelektual”. Acara bertempat di pelataran Masjid Laode Mua’lim UHO, Kendari. Dihadiri 120 peserta dari kalangan mahasiswi berbagai jurusan maupuan universistas di Kota Kendari, Sabtu (5/3/2016).
Dalam dialog aktivis tersebut, dijelaskan bahwa Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) adalah suatu penyimpangan perilaku yang ada di tengah-tengah masyarakat. Namun LGBT didukung penuh oleh PBB dan sistem Kapitalisme demokrasi yang berlaku hari ini dengan memberi keleluasaan kepada pihak yang mengkampanyekannya. Ini tak lain untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat atas nama kebebasan Hak Asasi Manusia (HAM).
Harnawati, S.Pd selaku pemateri pertama, melihat bahwa kelompok ini kian berani melawan masyarakat umum maupun pejabat yang menolak eksistensi mereka. Lebih lanjut, Hernawati menjelaskan pula bahaya LGBT.
Pemateri kedua, Atiqah Nur Gaziyah, S.Pd selaku Kord. LKM MHTI DPD I Sultra, menyatakan bahwa LGBT bertentangan dengan Islam. Islam tegas melarang cinta sesama jenis menjadi pelampiasan nafsu seksual. Peristiwa ini, katanya, pernah terjadi pada masa kaum Luth yang diabadikan dalam Al Qur’an.
Sebagai Muslim harus senantiasa mengembalikan standar dalam hal bertindak, berperilaku, maupun memandang suatu fakta dengan Islam. Menurutnya, hanya dengan penerapan Syariah dan Khilafah yang mampu menghilangkan segala kemunkaran di tengah-tengah umat. Sistem Islam juga mempunyai bentuk pertahanan sendiri dalam sistem pendidikan, sehingga mahasiswa tidak terjangkiti penyakit seperti LGBT.
Semoga dengan izin Allah, sebentar lagi, Islam dapat melindungi kehormatan dan kemuliaan kaum Muslimin dalam naungan Khilafah Rasyidah, Allahu Akbar. []