LGBT: Gerakan Politik Global Berpayung HAM, Merusak Generasi
HTI Press, Kendari. Lajnah Fa’liyah Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD I Sulawesi Tenggara (Sultra) mengadakan Forum Muslimah untuk Peradaban (Formuda), di L.2 Sekretariat DPD I MHTI Sultra, Rabu (9/3/2016). Acara yang dikemas dalam bentuk Talk Show ini membahas tema “LGBT: Gerakan Politik Global Berpayung HAM, Merusak Generasi”. Dihadiri oleh kalangan pengusaha, mubalighoh, dan majelis taklim di Kota Kendari.
Lesbiyan, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) saat ini sebagai perilaku individu telah menjadi sebuah gerakan global yang terorganisir. Tidak hanya Itu, yang lebih merisaukan lagi, perilaku ini dapat merusak generasi bahkan LGBT telah masuk dalam ranah pendidikan di Indonesia.
Forum ini dipandu oleh moderator Ustazah Ulfa Attamimi, S.Ip. M.Ikom. Menghadirkan tiga nara sumber yang pertama, Ustadzah Wd. Lili Rahalia, S.Pd, membahas Skenario Global Gerakan Politik LGBT. Kedua Ustadzah Jumartin Gerung, S.Si.M.Kes membahas HAM sebagai Alat Penyebarluasan LGBT, dan ketiga Ustadzah Siti Suraidah Ad Datu, S.Ag.M.Pd selaku Ketua DPD I MHTI Sultra, membahas Solusi Islam dalam Mengatasi LGBT.
Ada beberapa pertanyaan yang diajukan kepada pemateri dalam sesi diskusi. Salah satu pertanyaan yang menarik ditanyakan oleh seorang ibu sekaligus pengusaha terkait solusi LGBT dari tataran keluarga dan seperti apa cara menghentikan permasalahan ini agar tidak semakin luas dampaknya terhadap generasi.
Pertanyaan dijawab oleh pemateri ketiga dengan menjelaskan akar masalah dan solusi Islam dalam mengatasi LBGT. “Masalah ini harus dicabut dari akarnya, yaitu sistem hidup kapitalis sekuler. Tidak bisa berharap banyak dari sistem saat ini,” jawab Ustadzah Siti Suraidah.
Oleh karena itu, tambahnya, untuk menjaga seluruh kaum Muslimin harus kembali kepada Islam dengan cara meninggalkan sistem Demokrasi, menghapuskan paham kebebasan HAM, dan menggiatkan kegiatan amar a’ruf nahi mungkar. Dan yang bisa melaksanakan ini secara sempurna hanya sistem kekhilafahan semata.
Sebagai penutup, moderator meminta ketiga pembicara untuk memberikan kesimpulan. Ketiganya mengajak masyarakat untuk lebih mewaspadai ekspor sistematis penyakit kaum Luth ke negeri-negeri Muslim, khususnya Indonesia, utamanya kepada generasi dan seluruh komponen masyarakat. Serta menyerukan untuk bergabung dalam barisan perjuangan penegakan Syariah dan Khilafah sebagai solusi tuntas masalah LGBT. Allahu Akbar. []