Intelektual Muslimah Jambi Sepakat Tolak LGBT, Tegakkan Khilafah

Foto bersama

HTI Press, Jambi. Hujan yang mengguyur langit Jambi sejak pagi tidak menyurutkan langkah peserta untuk menghadiri Agenda Diskusi Intelektual Muslimah yang digelar oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Jambi. Diskusi kali ini bertajuk “LGBT: Bagian dari Serangan Budaya Barat”. Berbagai kalangan dari aktivis intelektual muda (mahasiswi, dosen) dari berbagai kampus, sejumlah ketua MT dan LSM, para guru dan kepala sekolah serta beberapa tokoh perempuan muslimah yang ada di Provinsi Jambi, memenuhi Aula Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Ahad (13/3/2016).

Dalam sambutan DPD I MHTI Jambi yang disampaikan oleh Ustadzah Vera Carolina, S.P., mengungkapkan, pada tahun ini, Indonesia sebagai mayoritas penduduk muslim dihadang permasalahan yang berasal dari peradaban Barat. LGBT terus mencari eksistensi di negeri ini. Bukan individual, gerakan mereka sangat sistematis dan terstruktur. Eksistensi mereka juga dibantu oleh media sosial, media elektronik, bahkan mendapatkan dana dari lembaga asing dan perusahaan asing. “Oleh karena itu, kita perlu mencari solusi atas permasalahan yang menimpa umat saat ini,” ajaknya.

para pemateri dan moderator

Ratna Handayani, moderator yang memandu jalannya diskusi, memperkenalkan pemateri pertama Ibu Monik Kasman, ST, M.Eng.Sc, Dosen Universitas Batanghari. Beliau memaparkan materi berjudul Gerakan LGBT Ancaman Nyata. Menurutnya, LGBT merupakan sebuah wabah meresahkan masyarakat. Sasaran utamanya adalah generasi muda. Dampak yang paling nyata adalah penyakit seksual dan menular seperti Siphilis, Ghonorrhea dan AIDS, selain merusak tatanan sosial dan kehidupan beragama.

peserta

Ustadzah Hj. Rosiah, SP., Koordinator Lajnah Fa’aliyah MHTI Jambi memaparkan materi kedua “Kapitalisme Biang LGBT”. Ideologi Kapitalisme, katanya, yang diterapkan di beberapa negara yang menganut demokrasi mengajarkan prinsip kebebasan dan HAM yang serba boleh. Inilah akibat mengambil kapitalisme sebagai ideologi. Ideologi yang sudah jelas rusak dan bobrok hendaknya segera diganti dengan sistem Islam Khilafah Rasyidah yang berasal dari Sang Maha Pencipta Manusia, Allah Swt.

Dilanjutkan pemateri ketiga oleh Ustadzah Rakhmalini, S.Kep.Ns, Ketua DPD I MHTI Jambi yang memaparkan materi “Bagaimana Khilafah Menghilangkan LGBT. Beliau memaparkan bahwa Negara memiliki peran utama dalam memupuk ketakwaan dalam setiap individu rakyat agar memiliki benteng dari penyimpangan perilaku. Islam menetapkan hukuman yang bersifat kuratif (menyembuhkan), atau dengan menghilangkan LGBT dan memutus siklusnya di masyarakat dengan menerapkan pidana mati bagi pelaku sodomi (LGBT) baik subyek dan obyeknya.

Dialog seputar LGBT ini telah membuahkan kata sepakat para intelektual muslimah untuk ikut mengambil kontribusi nyata dalam menolak LGBT dan usaha pelegalan perkawinan sejenis di Indonesia, sekaligus mendukung perjuangan penegakan kembali Daulah Khilafah Islamiyah ala Minhaj Nubuwwah. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*