MHTI Ajak Intelektual Hentikan Pembantaian Perempuan dan Anak dengan Khilafah
HTI Press, Yogyakarta. Lajnah Khusus Intelektual (LKI) Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD I Yogyakarta menyelenggarakan Kajian Intelektual Muslimah (KIM) bertajuk “Stop Pembantaian Barat terhadap Perempuan dan Anak di Dunia Islam”. Acara diselenggarakan di Ruang Cendrawasih Wisma Kagama UGM pada Sabtu (19/3/2016) ini dihadiri oleh sekitar 20 intelektual Muslimah berasal dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Kajian yang berlangsung sejak pukul 13.00 – 15.30 WIB ini dilatarbelakangi keprihatinan MHTI terhadap masifnya pembantaian perempuan dan anak-anak yang terjadi diberbagai penjuru dunia Islam.
Hadir sebagai pembicara Nuhbatul Basyariah, SEI, M.Sc. (Dosen, Mahasiswi S3 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dan Siti Muslikhati, M.Si (DPP MHTI). MHTI menilai, diamnya Barat dan dunia internasional menunjukkan persetujuan mereka atas pembantaian ini. Penilaian ini berdasarkan fakta bahwa sebenarnya Barat memiliki kekuatan yang cukup untuk dapat menghentikannya. Namun malah memilih diam membisu menyaksikan dan bahkan di berbagai tempat justru turut mengirimkan tentara dan sumber daya untuk turut membantu pembantaian muslimah dan anak-anak.
Fakta ini menunjukkan bahwa saat ini Barat sebagai pemimpin dunia bersikap tidak adil dan menggunakan standar ganda. Ketika negara Barat terancam sedikit saja kepentingannya, dunia Internasional serentak membela. Namun ketika dunia Islam dan negara dunia ketiga mengalami pembantaian, bahkan genosida, Barat diam.
Siti Muslikhati mengatakan, saat ini dunia membutuhkan sistem dan kepemimpinan adil, yang memanusiakan manusia, dan menyejahterakan manusia. Sistem tersebut adalah Khilafah Islamiyah yang menjadikan syariat Islam sebagai dasar dalam membuat segala keputusan.
Berbeda dengan sistem sekarang, kata dia, yang cenderung “Barat – centris” dan menganaktirikan penduduk negeri lainnya, Khilafah Islam memandang semua manusia sama. Sama-sama sebagai makhluk dan hamba Allah Swt,. yang harus dimanusiakan, dimuliakan, dan disejahterakan.
Siti Muslikhati pun yakin hanya Khilafah yang mampu menghentikan pembantaian ini dan melindungi segenap muslimah dan anak-anak serta menghentikan keangkuhan Barat yang sering kali bersikap semena-mena terhadap negara dunia ketiga.
Pada forum tersebut, MHTI mengajak para intelektual untuk turut memperjuangkan tegaknya Khilafah Islamiyah sebagai wujud tanggung jawab bersama menolong para perempuan dan anak-anak yang saat ini tengah dibantai di berbagai belahan dunia.[]