“Penghilangan Orang” di Bawah Kekuasaan Rusia di Krimea

mustafa-dzhemilev-tatars-crimeaPemimpin Tatar Krimea mengatakan setidaknya 22 orang telah hilang sejak pengambilalihan kekuasaan oleh Rusia

“Setidaknya 22 orang telah hilang di Krimea sejak Rusia mencaplok wilayah Ukraina dua tahun lalu,” ujar pemimpin rakyat di semenanjung Tatar Mustafa Dzhemilev pada Rabu (6/4).

Mustafa Dzhemilev adalah anggota parlemen Ukraina dan mantan Ketua Mejlis Tatar Krimea, mengatakan kepada wartawan bahwa penghilangan orang adalah bagian dari upaya Moskow untuk menekan Tatar Krimea.

Mengacu kepada 22 orang itu, yang sebagian besar yang hilang adalah orang Tatar Krimea, Dzhemilev mengatakan badan intelijen dalam negeri Rusia, FSB, sering menggunakan ancaman menghilangkan orang untuk mengintimidasi pihak lawan.

“Mungkin angka ini lebih tinggi dari yang kami tahu,” kata Dzhemilev. “Para penegak hukum sering menggunakan ancaman untuk ‘menghilangkan orang’. Selama interogasi, FSB bertanya kepada orang-orang  – jika mereka tidak mau ikut membantu –  Apakah anda tidak takut anda atau anak anda akan hilang?”

Dzhemilev mengatakan FSB telah menggerebek hampir 200 rumah, sekolah dan masjid milik orang Tatar Krimea sejak Rusia mengambil alih Krimea bulan Maret 2014.

Dia bersikeras untuk meminta dukungan internasional yang lebih besar bagi Krimea dan Ukraina, dan mengkritik Negara-negara lain karena tidak menentang agresi Rusia.

“Apa yang mengganggu kami adalah mengapa banyak negara abstain dan tidak berpartisipasi dalam pemungutan suara,” katanya, mengacu kepada resolusi pemungutan suara di PBB tentang aneksasi Krimea dua tahun lalu.

“Sebuah negara yang menyerang dan menempati sebuah Negara lain dan menganeksasi Negara itu di abad ke-21 ini seperti terjadi di abad pertengahan. Hal ini tidak menjadi perhatian dan kekhawatiran mereka. ”

Pengambilalihan kekuasaan oleh Rusia atas Krimea telah banyak dikecam. Tahun lalu, delegasi Turki merinci pelanggaran HAM berat terhadap penduduk Tatar Krimea sejak aneksasi itu.

Tatar Krimea merupakan sekitar 13 persen dari penduduk Krimea yang berjumlah 2,1 juta orang. Mereka dideportasi secara massal ke Asia Tengah pada tahun 1944 sebelum kembali di akhir tahun 1980-an saat Uni Soviet runtuh. (worldbulletin.net, 7/4/2016)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*