Muslimah

HTI Press, Pasuruan. Lajnah Faaliyah (LF) Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Pasuruan menyelenggarakan Forum Muslimah untuk Peradaban, di Palm Resto Pasuruan, mengangkat tema Arah Perjuangan Perempuan, pada Ahad (10/2016).

Ustazah Hermin Setoningsih, Amd.Keb membuka materi dengan sebuah hadist diriwayatkan oleh Muslim, “Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah,” ucapnya di hadapan para tokoh perempuan dari berbagai kalangan di Kota Pasuruan.

Sungguh mulia kedudukan wanita di dalam Islam. Namun sayang kemuliaan itu tidak didapati saat ini. Kondisi sekarang menjadikan perempuan tersibukkan dengan aktifitas di luar rumah. Sebagai buruh, menjadi anggota parlemen atau aktif dalam organisasi/LSM.

Menurutnya hal ini sedikit banyak berpengaruh pada meningkatnya angka perceraian, narkoba, dan perselingkuhan serta rusaknya generasi. Sekulerisme dijadikan jalan hidup di tengah-tengah masyarakat. Islam sebagai agama dan sistem hidup yang paripurna disingkirkan dan diberlakukan hanya di ruang privat. Sementara standar baik buruk adalah prinsip kemanfaatan, bukan halal haram.

Dalam kesempatan yang sama, Ustazah Ana Putri Kanti, A.Md menyampaikan kondisi masyarakat sangat dipengaruhi oleh politik. Ketika kondisi politiknya baik maka kondisi masyarakat yang diatur secara umum akan baik. Karena sejatinya makna politik adalah memelihara urusan rakyat. Nasib masyaraka, bangsa, dan negara sangat erat dengan politik.

Oleh karena itu, lanjutnya, semua kalangan harus peduli dengan kondisi politik. Fakta saat ini, ketika masyarakat tidak diatur dengan politik Islam maka banyak terjadi kerusakan disegala bidang. Hal ini butuh perubahan yang harus sejalan dengan Islam. Karena sesungguhnya hanya Islam agama yang diridhoi oleh Allah.

Acara dilanjutkan dengan diskusi yang berlangsung hangat. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul mengarah pada apa sulusi yang tepat bagi segala permasalahan yang menimpa perempuan dan bagaimana mensikapi semua hal tersebut. []