Mubarak Memilih Opsi Untuk Membayar Uang “Yang Dicurinya” Agar Bebas dari Penjara
Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak telah meminta agar dia dibebaskan dari semua tuduhan korupsi dan penggelapan dengan syarat membayar semua uang hasil korupsinya kepada negara.
Sebuah undang-undang baru yang disahkan pada bulan Januari tahun ini memungkinkan untuk membebaskan orang yang menghadapi tuduhan korupsi jika dia mengembalikan uang negara.
Masalah ini telah menimbulkan perdebatan sengit di negara Afrika utara itu atas kepantasan yang memungkinkan para pejabat korup untuk membayar uang demi kebebasan mereka.
Sementara sebagian berpendapat bahwa undang-undang itu hanya akan mendorong terjadinya korupsi, yang lain mendukung undang-undang itu yang mereka katakan uang itu akan tetap untuk kepentingan negara.
“Pertama dan yang terpenting, mereka adalah orang Mesir dan bersedia untuk memperbaiki kesalahan mereka dan mengembalikan uang. Mereka adalah para pengusaha dan ketika mereka kembali ke Mesir mereka akan membawa lebih banyak investasi dan mendukung perekonomian” kata Adel Rahouma, Ketua Real Arab Estate Group.
Dia lebih jauh berpendapat bahwa para pejabat yang dipenjara “Akan membayar miliaran pound Mesir sebagai renominasi. Uang akan masuk ke kas negara.”
Seorang warga Kairo Sherif Suleiman mengatakan: “Ini tidak logis untuk membayar uang agar bisa keluar dari penjara. Jadi mereka mencuri uang kita dan merusak seluruh negeri dan hanya membayar sejumlah uang lalu dibebaskan?”. (riza/africanews.com)