MHTI Terus Sampaikan Khilafah sebagai Solusi Lewat Beragam Media

Foto di studio Rasil TV

HTI Press, Jakarta. Hizbut Tahrir (HT) hadir untuk mengajak publik khususnya umat Islam membebaskan diri dari penghambaan kepada hukum manusia menuju penghambaan kepada hukum Allah. Demikian Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Iffah Ainur Rochmah memperkenalkan HT sebagai partai politik Islam dalam Program Acara “Tamu Kita” di Radio Silaturahim (Rasil) AM 720 KHz dan Rasil TV Jakarta, pada Rabu (27/4/2016).

“Pada hari ini, umat Islam dikungkung oleh nilai-nilai sekuler liberal, sangat jauh dari nilai-nilai Islam bahkan syariat Islam yang sudah pernah dipraktekkan sebegitu sempurna sekian abad, hari ini ditinggalkan,” urai Iffah dalam siaran live yang turut direlai dibeberapa kota di Indonesia ini.

Dari itulah, lanjut Iffah, HT beraktifitas diberbagai negara di seluruh dunia, baik di negeri-negeri Muslim bahkan negeri mayoritas non Muslim. HT bahkan telah hadir di hampir 40 negara. “HT berjuang untuk mengembalikan kehidupan Islam. Islam yang rahmatan lil alamin yang hanya bisa diwujudkan melalui penerapan syari’ah secara kaffah di bawah naungan Khilafah,” jelasnya.

Kehadiran MHTI sangat diapresiasi oleh para pendengar/pemirsa Radio Rasil dan Rasil TV dengan beragamnya pertanyaan lewat telephone maupun SMS. Durasi 2 jam siar yang diberikan tidak mencukupi untuk menjawab seluruh pertanyaan yang terus masuk.

Banyak pertanyaan yang menanyakan tentang dakwah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang khas di antaranya, “Mengapa HTI tidak mengambil jalan dakwah via parlemen? Jika HTI melakukan demo mengapa begitu tertib dan teratur? Apakah bendera yang diusung HTI sama dengan ISIS? Dan bagaimana cara bergabung menjadi anggotanya serta cara mendapatkan produk-produk media yang dikeluarkan oleh HTI?”

Begitu pula pertanyaan terkait sikap HTI terhadap berbagai persoalan keumatan, seperti penanganan korupsi, perbedaan dalam penetapan puasa dan lebaran serta permasalahan lainnya.

Tak hanya itu, didapati pula pernyataan dukungan terhadap dakwah HTI. “Menurut saya HTI benar dan perlu diketahui oleh umat bahwa tegas tidak sama dengan keras. Ini harus dibedakan. Saya setuju HTI dan tidak ada Islam moderat,” tulis Zulkifli Th. dari Pondok Melati, Bekasi.

Dalam acara ini, turut pula Desi Santika dan Novita M Noer dari Media DPP MHTI yang memberikan penjelasan terkait produk-produk media yang dikeluarkan MHTI, sebagai produk pendukung dalam dakwah.

Di akhir acara, Iffah menyampaikan bahwa MHTI memiliki motto membangun konsep yang benar di tengah-tengah umat dalam memuliakan perempuan, membangun keutuhan keluarga, dan mencetak generasi berkualitas unggul. Iffah juga menyatakan bahwa MHTI siap untuk membina para ibu dan putra putri dari umat ini menjadi kader-kader generasi Muslim yang unggul.

“Kami siap bergandengan tangan dengan para ibu untuk membina diri menjadi istri sholehah, ibu idaman, dan ibu unggul sekaligus warga Muslim yang punya kontribusi besar dalam mewujudkan cita-cita Islam,” tutupnya.[] Novita M Noer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*