Solusi Bawang Putih, Tak Cukup Sekedar Batasi Impor

Bawang-putih1Sekitar 95 persen dari sekitar 400 ribu ton kebutuhan bawang putih berasal dari impor —terbanyak dari Cina, melihat kenyataan yang memprihatinkan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad membatasi impor atas komoditas tersebut mulai tahun ini. Terkait hal tersebut Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yahya Abdurrahman mengingatkan.

“Solusinya tidak cukup hanya dengan membatasi impor, tetapi harus dengan menerapkan sistem yang mewujudkan kemandirian dalam negeri, memberikan dukungan kepada para produsen dengan berbagai cara, tidak mengabdi pada kepentingan kapitalis, serta dijalankan oleh pemerintahan yang punya filosofi bahwa kewajiban pemerintah adalah memelihara urusan dan kepentingan rakyat,” ujarnya kepada mediaumat.com, Jum’at (29/4) melalui surat elektronik.

Menurutnya, semua itu hanya terwujud sempurna dengan penerapan syariah secara kâffah di dalam sistem Khilafah Rasyidah.

Yahya juga mengingatkan, hilangnya kemandirian bangsa ini disebabkan penerapan sistem kapitalisme neoliberal. Negara tak lagi mengurusi kepentingan rakyat secara penuh. Negara lebih mendahulukan kepentingan kapitalis. “Sebaliknya, dukungan negara terhadap rakyat khususnya petani makin berkurang,” pungkasnya. (mediaumat.com, 30/4/2016)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*