Kartini dan Peran Besar Kaum Muslimah
HTI Press, Boyolali. kondisi kaum perempuan masa kini rberlomba mencapai tingkat pendidikan tertinggi untuk bisa setara dengan kaum lelaki, setara bahkan kini bersaing dengan pria dalam berbagai bidang. Adakah mereka tahu bahwa Kartini yang dijadikan icon emansipasi wanita justru menginginkan perempuan belajar untuk menjadi pendidik generasi?
Dalam rangka menggugah kesadaran muslimah, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Boyolali mengadakan Sarasehan Tokoh Muslimah dengan tema “Kartini dan Peran Besar Kaum Muslimah”, pada Jumat (29/4/2016) di Gedung Koperasi Merapi Kec. Musuk Boyolali dihadiri 27 tokoh muslimah Kecamatan Musuk.
Peserta menyimak dengan antusias materi yang disampaikan oleh Ustazah Hevi Kurniasih, S.Hut (Ketua MHTI DPD II Boyolali). Ustadzah Hevi mengajak tokoh muslimah untuk menyadari bahwa saat ini kaum muslimah terjebak dengan mindset kesuksesan dan kemuliaan ala barat. Kesuksesan wanita diukur dari materi yang bisa dihasilkannya, sehingga perempuan akhirnya berlomba keluar rumah mengejar materi, melupakan harta terbesarnya yang ditinggalkan di rumah.
Menurutnya, kondisi inilah yang menunjukkan bahwa penjajahan masih bercokol di negeri ini, kegelapan pemikiran masih menyelimuti benak muslimah pada khususnya.
Penerapan cahaya cermerlang islamlah yang akan membebaskan kaum muslimah dari “kegelapan” yang dialaminya saat ini. Cahaya ‘Islam Rahmatan Lil Alamin’ akan terwujud dengan ditegakkannya Khilafah dan diterapkannya Syariah di bumi ini.
Peran besar “Kartini-Kartini” masa kini diperlukan untuk memperjuangkan terwujudnya Islam Rahmatan Lil Alamin. Islam yang akan memberi kesempatan pada perempuan untuk kembali pada khittahnya sebagai ibu pendidik generasi, tanpa sibuk mengejar materi di luar sana. Islam yang akan menjamin suami mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kewajiban nafkah pada keluarga, sehingga istri tidak resah dan ikut menanggung nafkah keluarga.
Di akhir, Ustazah Hevi mengajak tokoh muslimah Kecamatan Musuk, “Mari bersama mewujudkan Islam Rahmatan lil Alamin yang sesungguhnya dengan berjuang menerapkan syariah kaffah dalam bingkai Khilafah”. [] FH