MTU 1437 H Surabaya , Ustadz Rohmat S. Labib : Khilafah pasti tegak seperti terbitnya Matahari

IMG_1400HTI Press – Surabaya.  Ahad Pagi (1/5) gema takbir menggema dari lantai atas gedung ITC Surabaya, saat Drs. Rohmat S. Labib, MEI membakar semangat tiga ribuan tokoh masyarakat,  tepatnya di SIBEC Convention Hall dalam Muktamar Tokoh Umat (MTU) 1437 H  yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur.  “Agama yang diturunkan Allah SWT yang isinya Aqidah wal Syariah adalah rahmah. dari Allah SWT”. Lanjut Ketua DPP HTI,“Rahmah yang makna rahmah itu Jalbul mashalih wa dar’ul mafasid (red: memperoleh kemaslahatan dan menghindarkan Kerusakan),  menarik,  manfaat dan sekaligus mencegah mudharat, mencegah kerusakan”

Dihadapan para tokoh yang terus berdatangan dari Surabaya, SIdoarjo, Gresik, Pasuruan dan kota-kota lainnya, disampaikan “Islam sebagai satu kesatuan, sebagai sebuah agama secara totalitas akan memberikan rahmah bagi semua. Maka rahmat adalah natijah (red: hasil) ketika islam dan diambil secara keseluruhan”. “Syariah secara keseluruhan adalah rahmah”, tegas Ketua DPP HTI yang biasa dipanggil ustadz labib ini. Juga tampak di acara ini hadir petugas keamanan yang turut menyimak dengan seksama, selain juga perwakilan ormas dan instansi swasta/pemerintah yang merupakan tamu undangan.

Tampil sebagai pemateri tunggal MTU 1437 H, Ustadz Labib menjelaskan pula tentang pentingnya khilafah. “Khilafah yang akan menerapkan islam secara kaffah dengan demikian syariah dan khilafah akan mewujudkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamien”. Berlanjut seruan beliau mengajak semua bersatu padu untuk menegakkan khilafah. “Khilafah pasti tegak seperti terbitnya Matahari”.

Dipenghujung paparan materi selama 30 menit, figur yang tegas ini menyampaikan permohonan maaf karena acara ini tidak dilanjutkan disebabkan adanya pihak yang menghalangi aktivitas dakwah dalam MTU 1437 H Surabaya, sehingga pihak kepolisian tak mengijinkan terus berlangsung.

Pesan beliau agar peserta bisa pulang dengan tenang membawa tekad bergabung dalam perjuangan syariah dan khilafah bersama hizbut Tahrir. Teriring doa yang dipimpinnya terburai air mata para peserta, seruan perjuangan kian tampak mengharukan ketika para tokoh naik keatas panggung saling berjabat tangan dan berpelukan. Singkatnya agenda dakwah yang digelar ahad pagi itu, memberi kesan mendalam bagi panitia dan seluruh peserta membawa semangat terus membara dalam perjuangan Syariah Khilafah.  Luar biasa, peserta yang tidak menginginkan pulang segera, justru dilayani dengan baik oleh ust labib dalam dialog interaktif hingga menjelang waktu dhuhur. (Agus S Ramadhan/MISurabaya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*