Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Padangsidempuan menyelenggarakan Muktamar Tokoh Umat, Minggu 1/5 di Hotel Natama Syariah, Kota Padangsidempuan. Dengan Tema “Islam Rahmatan Lil Alamin” Muktamar ini menghadirkan 150 ulama Padangssidempuan. Mereka sepakat sumber persoalan utama negeri ini adalah karena tidak diterapkannya Islam sebagai sebuah aturan kehidupan. Sehingga Islam yang dianggap Rahmtan Lil Alamin tidak dapat dirasakan.
Syarifudin Caniago DPD II HTI Sidempuan sebagai penyelenggara, dalam sambutan secara resmi membuka acara muktamar ini. Beliau mengatakan Islam Rahmatan Lil alamin sebagai sebuah tajuk sangat releven, mengingat negeri kita saat ini sedang terbelit berbagai macam masalah dan penderitaan. Berbagai upaya sudah dilakukan namun tidak kunjung membuahkan hasil. Baik pergantian presiden, gubernur maupun bupati. Program demi program juga demikian.
Syarifuddin menambahkan kalau sumber persoalan utama dari berbagai persoalan itu adalah karena umat Islam jauh dari Islam yang Rahmatan lil Alamin yang sesungguhnya. Islam Rahmatan Lil Alamin itu adalah hasil dari penerapan Islam secara kaffah dengan sistem khilafah. Islam secara kaffah itulah yang akan menyelesaikan persoalan negeri ini. “Kita di sini yakin bahwa bangkitnya kembali dunia Islam dari keterpurukannya hanya mungkin melalui tegaknya kembali al Khilafah itu. Khilafahlah yang akan menyatukan kaum muslimin di seluruh dunia, menerapkan syariah secara kaffah dan menghadapi adikuasa jahiliah darimanapun datangnya, sehingga Rahmatan lil Alamin yang telah dijanjikan Allah akan terwujud” jelasnya.
Sementara itu, Ustadz Musa Abdul Ghani sebagai narasumber dalam acara muktamar ini bahwa sebab diturunkannya Rasul Saw. ke bumi Allah ini adalah sebagai Ramat bagi sekalian alam, untuk menyebarkan risalah dakwah syari’ah dan hukum Allah yang akan mewujudkan Islam Rahmatan Lil’alamin, yang mampu mengantarkan umat kepada Ridha Allah SWT.
Pembicara lainnya, Ustadz Musdar Sahban, S.Ag mengatakan akidah umat Islam harus dijaga, negara seharusnya terus mendorong seluruh rakyat untuk berperan aktif melakukan amar ma’ruf nahi munkar agar aqidah dan pemahaman terus terjaga. “Aqidah dan pemahaman umat Islam juga akan terus terjaga dengan penerapan islam dalam kehidupan sehari-hari oleh negara. Sehingga akan nampak keagungan dan kemuliaan Islam di mata umat” terangnya.
Pembicara ketiga Ustadz Muhammad Fatih al Malawy pimpinan Pondok pesanteren Ma’had At Tsaqofiy menjelaskan makna Rahmat dalam Islam rahmatan Lil Alamin sebagai jalbul mashalih wa dar’ul mafashid yakni mewujudkan Kemaslahatan dan Mencegah Kemafsadatan. Hasilnya adalah terwujudnya kemaslahatan dan tercegahnya kemafsadatan di tengah-tengah umat. “Inilah hasil dari penerapan Islam secara Kaffah itu. Agar Rahmatan Lil Alamin dapat kita rasakan” jelasnya.
Pembicara lain dalam muktamar itu, Marwan Abu Zahir dari DPD I HTI Sumut, Ustadz Amsir Shaleh Siregar ketua BAZISDA Tapsel, Ramadhan Rambe SE dari Muhammadiyah, Burhanuddin Said M.Pd.i Guru SMA Nurul Hilmi dan, Rahmad Sayuti, S.Pd.i, Guru MAN Panyabungan. Para peserta muktamar berkesempatan melakukan diskusi/tanya jawab dengan para narasumber .(horassumutnews.com, 1/5/2016)