Tokoh Wilayah III Cirebon Dukung HTI Kampanyekan Islam Rahmatan Lil‘Alamin

Berita-Majalengka-Tokoh-Wilayah-III-Cirebon-Dukung-HTI-Kampanyekan-Islam-Rahmatan-LilAlamin-31dl0eroxms74hwcd7hreyLebih dari lima ratus tokoh Sewilayah III Cirebon hadir dalam acara Silaturahim Tokoh Umat yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Majalengka di Ponpes Mansyaul Huda, Heuleut Kadipaten, Majalengka, Minggu (01/05).

Para tokoh mengapresiasi positif kegiatan silaturahamin tersebut dalam rangka memahamkan umat tentang pentingnya Syariah dan Khilafah dalam mewujudkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.Sekaligus memperingati Isra’ dan Mi’rajnya Nabi Muhammad Saw.

Dr. H. Cecep Suryana, Dosen UIN SGD Bandung mendukung apa yang diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir dalam mendakwahkan pentingnya penerapan syariah dan Khilafah dalam mewujudnya Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Ia meminta HTI untuk sabar dalam melakukan perjuangannya.

“Bersabarlah Rasulullah saja berjuang selama dua pulah tiga tahun untuk mendakwahkan Islam,” tegasnya kepada wartawan. Sementara itu sesepuh NU sekaligus Dewan  Penasihat MUI Provinsi Jawa Barat, Dr. KH. A. Sarkosi Subki Mengatakan kita harus menyatakan yang ma’ruf adalah ma’ruf dan yang munkar adalah munkar. “Kita harus mema’rufkan yang ma’ruf,  memunkarkan yang mungkar bukan malah sebaliknya memungkarkan yang ma’ruf,” tegas pimpinan Ponpes Mansyaul Huda, Kadipaten  dihadapan peserta.

Karena itu beliau mengapresiasi langkah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang senantiasa menyampaikan kebenaran, bahkan ia mendukung HTI untuk secara rutin mengadakan acara kontinyu yang menghimpun para tokoh dari berbagai kalangan.

Ia pun mempersilahkan kepada  HTI untuk menyelenggarakan secara rutin kegiatan silaturahim tokoh seperti ini di pesantrennya,” katanya dalam acara Silaturahim Tokoh Umat yang digelar HTI.

Sebelumnya KH Aa Fachrurrozi MP, Ketua DPD HTI Majalengka mengatakan, ummat Islam saat ini telah berpaling dari penerapan syariah Allah secara kaffah.

“Sebagian umat memang telah menjalankan syariah, namun syariah yang kita lakukan baru sebatas lingkup pribadi seperti shalat zakat puasa. “Belum mencakup syariah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara seperti dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial-budaya dan lainnya, sehingga menyebabkan timbulnya berbagai persoalan, “ ujarnya.

Ia menjelaskan kepada para tokoh, rahmatan lil alamin hanya mungkin bisa diwujudkan melalui penerapan syariah secara kaffah di bawah naungan khilafah. “Di sinilah pentingnya  perjuangan untuk tegaknya syariah dan khilafah, karena melalui perjuangan ini sajalah Islam rahmatan lil alamin bisa diwujudkan,” tegasnya lagi. (cirebontrust.com, 1/5/2016)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*