Hizbut Tahrir Suriah : Peringatan Keruntuhan Khilafah Bukan Untuk Diratapi, Tapi Diperjuangkan Secara Serius

Memperingati Runtuhnya Khilafah Tidak Untuk Menangisi dan Meratapi, Namun Berjuang Serius Untuk Mengembalikan Kejayaan Yang Telah Dirampas

Allah SWT berfirman dalam al-Qur’anul Karim: “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.” (TQS. Al-Māidah [5] : 49).

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya imam (khalifah) itu tidak lain adalah perisai, yang di belakangnya (rakyat) berperang, dan kepadanya (rakyat) berlindung.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah ra).

Sementara arti bahwa “imam (khalifah) itu tidak lain adalah perisai”, yakni keberadaan imam (khalifah) seperti penutup, karena imam (khalifah) mencegah musuh dari menyakit atau membuat bahaya terhadap kaum Muslim, mencegah masyarakat satu sama lain saling menzalimi, dan melindungi tanah air Islam.

Wahai rakyat Syam … Wahai rakyat di mana Nabi al-Huda (pembawa petunjuk) Muhammad saw menyebut kalian: “Apabila rakyat Syam telah rusak, maka tidak ada lagi kebaikan di tengah-tengah kalian.” (HR. Tirmidzi dari Muawiyah bin Qurrah dari ayahnya).

Tidak diragukan lagi bahwa kalian ingat, di mana beberapa hari ini kita diwarnai dengan peringatan yang sangat menyakitkan hati kita semua, yaitu peringatan 95 tahun runtuhnya negara Khilafah melalui tangan penjahat Mustafa Kemal antek Inggris, pada tanggal 23 Rajab 1342 H (1924 M). Sehingga sejak saat itu, kami tidak ubahnya anak ayam yang kehilangan induknya, diterapkan pada kami sistem kufur dan zalim setelah kaum kafir Barat merobek-robek negara kami hingga menjadi lima puluh lebih sobekan, dan untuk setiap sobekan ditempatkan seorang antek untuk menjaga kepentingannya dan menekan rakyat, bahkan untuk setiap negeri dibuatkan lagu kebangsaan masing-masing, nasionalisme sendiri, dan bendera khusus yang dirancang oleh tangan imperialis agar kaum Muslim melupakan bahwa sebelumnya mereka pernah hidup mulia di bawah naungan satu negara, yaitu negara Khilafah.

Itulah kaum kafir Barat yang telah merampas tanah kita, memperkosa kehormatan kita, menumpahkan darah, dan merobek-robek kita yang telah menjadi potongan-potongan kecil, kemudian menjadikan kita diperintah dengan tangan besi (otoriter) melalui para penguasa jahat dan rusak. Sehingga kita diselimuti oleh penderitaan dan bencana setelah sebelumnya kita hidup sejahtera dan bahagia dibawah naungan Khalifah, negara dan militer.

Kami di sini, tidak memperingati runtuhnya Khilafah untuk menangisinya atau menangisi kalian, namun untuk mengasah visi kami dan visi kalian, agar berjuang dengan serius dan sungguh-sungguh bersama dengan saudara-saudara kalian yang tengah berjuang dengan ikhlas untuk mendirikan kembali Khilafah. Ingat, berdirinya kembali Khilafah adalah janji Allah SWT dan kabar gembira (busyra) dari Rasulullah saw, sebagimana disebutkan dalam hadits Abu Dawud dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi saw bersabda:

ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ

“ … Kemudian akan ada Khilafah ‘ala minhājin nubuwah.”

Berhati-hati dan berhati-hatilah jangan sampai revolusi kalian dicuri oleh para penjahat … dan berhati-hati dan berhati-hatilah bahwa kalian menerima selain Khilafah yang diridhai tuhan kalian, yang akan mengembalikan kemuliaan kalian, dan yang akan memahkotai pengorbanan kalian … Ingat, bahwa Khilafah akan kembali dengan izin Allah, dan kami akan melihatnya dengan pandangan mata,  sungguh cahayanya sudah mulai bersinar. Ya Allah, jadikan Khliafah itu berdiri oleh tangan kami dan kalian. Maka, untuk kemuliaan yang amat sangat besar ini, hendaklah para pejuang bersunggu-sungguh dalam berjuang.

Allah SWT berfirman:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ﴾

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.” (TQS. Al-Anfāl [8] : 24).

Sumber : Kantor Media Hizbut Tahrir Wilayah Suriah  Nomor: 016/1437 H.Selasa, 26 Rajab 1437 H./ 03 Mei 2016 M.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*