MHTI Chapter Kampus IPB Adakan Talk Show dan Nobar Konferensi Perempuan

HTI Press, Bogor. Derasnya ide sekuler, nilai liberal, cara hidup Barat dan sistemnya dihadirkan ke tengah-tengah pikiran anak-anak dan pemuda Muslim yang dipromosikan oleh media dan industri hiburan, bisnis e-commerce dengan difasilitasi pemerintah telah mengubah identitas dan merusak vitalitas pemuda Muslim.

Peserta

Oleh karena itu Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) menganggap penting untuk menghentikan, membongkar, dan menyoroti berbagai agenda sekuler global yang dilakukan Barat, kemudian menunjukkan identitas yang benar dan penting dari pemuda Muslim yaitu sebagai penjaga Islam, melindungi, mempertahankan, dan memimpin peradaban dienul Islam. Untuk itu atas prakarsa Central Media Office Hizbut Tahrir mengadakan Konferensi Perempuan Internasional berjudul “Muslim Youth: Pioneers of The Real Change”.

Konferensi ini diadakan di 3 negara, Inggris, Tunisia, dan Indonesia. Di Indonesia konferensi ini diadakan di Yogyakarta, Sabtu (7/5/2016), pukul 08.00-16.00 WIB. Untuk menyuksekan dan mendukung konferensi tersebut, MHTI Chapter Kampus IPB mengadakan “Talk Show dan Nontong Bareng Live Streaming pada hari yang sama, di RK Pinus II Fakultas Pertanian IPB.

Pembicara

Hadir sebagai pembicara talk show Ibu Lily Viruly, S.TP, M.Si (Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pangan IPB dan Aktivis MHTI). Ibu Lily menyampaikan bahwa penanaman nilai-nilai sekuler dalam hati dan pikiran pemuda merupakan agenda global yang terus diaruskan oleh Barat sekaligus menjadi target pasar kapitalisme.

Menurutnya ini adalah upaya untuk menjauhkan pemuda dari identitasnya sebagai Muslim dengan jalur pengaturan sistem pendidikan ala Barat. “Oleh karena itu mengembalikan kembali identitas pemuda Muslim tersebut harus diupayakan,” tegasnya.

Di sela-sela talk show, narasumber dan peserta mendiskusikan terkait peran muslimah dan mengembalikan identitasnya yaitu dengan menuntut ilmu, karena bagaimanapun para muslimahlah yang akan menyandang predikat sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Di pundak seorang perempuan/istrilah, dia akan menjadi madrasah pertama dalam mencetak generasi cemerlang penerus peradaban. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*