Iffah Ainur Rochmah: Muslim Identity, Senjata Utama Kita
HTI Press, Jakarta. Bicara liberalisme yang menimpa pemuda hari ini pada pemikiran, perilaku atau gaya hidup semestinya membuat kita khawatir. Demikian ungkap Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Iffah Ainur Rochmah saat bertandang ke Kantor Redaksi merdeka.com di Jalan Tebet Barat IV No.3 Jakarta Selatan bersama tim Media DPP MHTI, pada Selasa (9/5/2016).
Kunjungan yang disambut baik oleh tim redaksi Desi Aditia Ningrum, bermaksud untuk menyampaikan hasil Konferensi Perempuan Internasional yang baru usai dihelat di Yogyakarta (7/5/2016). Selain itu, Iffah juga menyebut persoalan pemuda terkait Muslim identity (identitas Muslim) yang kini sudah semakin tergerus. “Muslim identity ini sebenarnya adalah senjata utama kita,” kata dia.
Jika berbicara globalisasi berikut excessesnya, lanjut Iffah, pengaruh teknologi informasi, media-media digital telah berpengaruh pada gaya hidup, adanya serangan virus selebritas ataupun program-program deradikalisasi pada pemuda Muslim, dst.
“Sebenarnya modalnya itu identitas Muslim yang dapat menyaring, mana yang bisa diambil dan mana yang tidak,” jelasnya.
Namun Iffah melihat sulit berharap pada identitas Muslim yang melekat pada pemuda hari ini dapat menjadi pegangan mereka. Di satu sisi mereka melek teknologi, memberikan pengetahuan, dan wawasan sementara di sisi lain mereka kecanduan gedget, selfie yang berlebihan atau trend baru yang tidak bisa ditoleransi.
Untuk itu, kata dia, pesan utama dalam konferensi yang bertajuk “Pemuda Muslim Pelopor Perubahan Hakiki” ini adalah menyeru semua pihak agar punya perhatian pada identitas Muslim tersebut dan mengembalikan kedudukan pemuda Muslim sebagaimana yang diberikan Islam pada masa-masa dahulu, ketika Islam diterapkan dalam naungan Khilafah.
“Sejak muda mereka sudah memiliki potensi besar, bukan untuk dirinya sendiri tapi untuk bangsa dan masyarakat, memiliki visi dalam pencapaian cita-cita mulia dan perubahan yang tertinggi,” urai Iffah.
Saat redaksi merdeka.com bertanya bagaimana peran signifikan HTI untuk menyelesaikan persoalan identitas Muslim tersebut, Iffah menyebut, bahwa HTI telah mempunyai konsep dalam pembinaan.
“Kami punya konsep pembinaan pribadi-pribadi Muslim sehingga memiliki komitmen yang kuat, mulai dari penguatan aqidah yang lurus, membekali mereka dalam menghadapi tantangan zaman dan lingkungannya sehingga memiliki kesadaran serta memahami bahwa setiap orang punya tanggung jawab sebagai pelopor perubahan hakiki,” pungkasnya.[] Novita M Noer