Menyorot Dampak Media Online terhadap Generasi Muda, MHTI DIY Audiensi ke DIKMENTI
HTI Press, Yogyakarta. Pada Kamis (12/5/2016), Lajnah Khusus Sekolah (LKS) Muslimah HTI DPD I Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan kunjungan silah ukhuwah dan audiensi ke Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi (DIKMENTI), DIKPORA DIY. Audiensi disambut hangat Ibu Dra.Triana Purnamawati, MM (Kabid Dikmenti), Ibu Dra. Isti Triasih (Kasi SMA), dan Ibu Murni. Audiensi kali ini mengangkat topik ‘Dampak Media Online terhadap Generasi Muda.’
Dalam pemaparan materi oleh Koordinator LKS MHTI DIY, Eksi Insania, S.Pd., mengetengahkan kondisi umum generasi muda saat ini, terutama di Indonesia. Fenomena media online di kalangan pemuda, menjamurnya berbagai macam informasi, baik berupa berita ataupun aplikasi-aplikasi online, ternyata berhasil mengalihkan perhatian pemuda.
Seharusnya, kata dia, pemuda dengan segala potensinya disiapkan untuk meneruskan estafet kepemimpinan umat. Pemuda, terutama pemuda Muslim diharapkan mampu berperan aktif menyelesaikan masalah-masalah umat, namun, fakta saat ini menunjukkan justru sebagian besar pemuda muslim banyak yang tidak tertarik terhadap kegiatan-kegiatan keislaman.
Selain itu, adanya labeling yang tidak benar dan tidak tepat terhadap Islam menjadikan para pemuda relatif ‘takut’ jika terlibat dalam aktivitas keislaman ataupun mengikuti kajian yang menyampaikan konsep-konsep Islam kaaffah (menyeluruh –red).
Salah satu anggota delegasi MHTI menambahkan pula bahwa MHTI memandang, jika potensi pemuda Muslim disalurkan terhadap hal-hal positif sesuai ridho penciptanya, maka akan menjadi suatu kekuatan besar dan kuat untuk membawa perubahan hakiki. Hal ini sebagaimana juga disampaikan dalam Konferensi Peremupuan (7/5/2016) lalu yang mengangkat tema “Pemuda Muslim: Pelopor Perubahan Hakiki”.
MHTI juga mengharapkan bahwa DIKMENTI sebagai lembaga yang concern terhadap generasi, mampu bersinergi dan membantu dalam upaya perubahan umat ini.
Kemudian ditambahkan, bahwa saat ini terdapat dua titik kritis yang harus menjadi fokus, yaitu adanya upaya Barat menjauhkan generasi muda dari Islam dan yang kedua adalah upaya Barat untuk membajak potensi generasi muda. Harapannya, DIKPORA dan HTI dapat bersinergi dalam menyikai dua titik kritis yang mengancam generasi ini.
Dalam tanggapannya Ibu Triana menyatakan sangat mengapresiasi kedatangan MHTI serta mengharapkan dukungan atas program-program yang sedang dijalankan.
Kemudian perwakilan MHTI memaparkan bahwa sebagai organisasi politik, MHTI memiliki pemahaman bahwa negara wajib menjalankan politik media untuk memfilter mana yang dapat membangun generasi dan sebaliknya. Untuk itu, MHTI mengajak untuk bersama-sama berupaya agar negara menjalankan kewajiban tersebut.[]