Di Penjara, Setiap Hari Rafis Galiullin Disiksa, Dibujuk Untuk Keluar Dan Menyesatkan Hizbut Tahrir

Anggota Hizbut Tahrir Rafis Galiullin di Penjara Kazakhstan: “Setiap Hari, Mereka Menuntut Saya Agar Meninggalkan Hizbut Tahrir”

photo_2016-05-17_16-40-29-630x210Pada tanggal 25 April 2016, Radio Liberty di Kazakhstan menerbitkan artikel tentang anggota Hizbut Tahrir yang dipenjara, Rafis Galiulin. Wartawan Radio itu melaporkan Rafis Galiulin ditahan dalam penjara koloni Pavlodar dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Dia dipaksa untuk minum air mendidih dan makan makanan yang terbakar, tidak diperbolehkan menggunakan kamar mandi dan dibuat kurang tidur. Mereka bahkan mencoba menginfeksi tubuhnya dengan tuberkulosis, dengan sengaja memenjarakannya bersama orang-orang yang terinfeksi penyakit itu.

Selama tahun-tahun penjara itu, Rafis menjalani siksaan yang tidak terhitung jumlahnya. Dipukuli dan dihina di berbagai penjara-koloni di Kazakhstan. Kondisi penjara-penjara itu telah berulang kali dilaporkan oleh media dan para aktivis HAM.

Rafis bukan satu-satunya orang yang mengalami tekanan luar biasa di sepanjang tahun ini, tetapi juga keluarganya. Pada tahun 2013, istrinya Natalya Voytenkova, muslimah Rusia, dijatuhi hukuman 5 tahun penjara dengan tuduhan ekstrimisme karena telah bertindak membela suami.

Penting dicatat bahwa semua pelanggaran tersebut, yang dituduhkan oleh pihak berwenang Kazakh kepada seorang Muslim dan keluarganya ditujukan untuk satu tujuan: menolak keanggotaannya di Hizbut Tahrir.

Menurut Radio Liberty: “Galiulin dalam panggilan telepon dari penjara dia pernah berkata kepada istrinya bahwa hampir setiap hari,” dibujuk “di depan kamera video untuk mencemarkan nama baik organisasi Hizbut Tahrir dan mengatakan bahwa orang-orang yang mengikutinya adalah orang-orang yang sesat “.

Dengan demikian, pihak berwenang Kazakh yang mengikuti langkah orang Quraisy terhadap para Sahabat Nabi Muhammad SAW. Mereka dibebaskan hanya dengan dengan satu syarat; menolak Islam. Cerita mengenai penyiksaan di Mekkah terhadap Bilal, keluarga Habbab dan Yasser (RA), yang sudah sangat dikenal.

Rosulullah SAW mengabarkan kepada mereka tentang janji surga : “Bertahanlah, keluarga Yasser, karena sesungguhnya  tempatmu yang sebenarnya adalah di Surga”

Pemerintah Kazakhstan dan antek-antek mereka sungguh sedang menempatkan diri setara dengan orang-orang paling buruk yang di mata Allah SWT, yaitu orang-orang kafir jahiliyah yang menyiksa umat Islam.

Apakah mereka tidak melihat dengan siapa mereka dipersamakan? Apa yang mereka hendak dapatkan dari seorang hamba Allah yang hanya mengatakan: “Sesungguhnya, aku adalah seorang Muslim”?

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS 41:33)

Anggota Hizbut Tahrir mengalami penyiksaan di tangan rezim yang despotik di seluruh wilayah Asia Tengah setelah runtuhnya Uni Soviet – Rusia, Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgyzstan dan Kazakhstan. Ribuan pria dan wanita di negara-negara itu menjadi korban berbagai penyiksaan dan penghinaan. Mereka akan dilepaskan hanya dengan satu syarat: meninggalkan pandangan dan cara hidup yang mereka ikuti , meninggalkan perjuangan melanjutkan kehidupan Islam bersama Hizbut Tahrir.

Para antek dan musuh-musuh Islam harus ingat dua perkara. Pertama, mereka pasti akan berhadapan dengan  hari kiamat, dimana siapapun tidak bisa melarikan diri, mereka akan diliputi rasa malu dan takut kepada Allah, yang memiliki nama Al-Jabbar (Yang Maha Memaksa) dan Al-Qahhar (Yang Maha Menundukkan).

Maha benar Allah yang telah menjanjikan hukuman berat bagi siapapun yang menyiksa hamba-hamba-Nya yang berada di jalan yang benar.

“Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, Maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.”  (QS 85:10)

Kedua, tidak boleh lupa bahwa semua tiran dan kaki tangan mereka yang menyiksa orang-orang beriman tidak dapat menghindar  dari tumbangnya semua rezim otoriter itu cepat atau lambat. Ini merupakan sesuatu yang pasti dan tidak berubah.

Biarkan para penyiksa orang-orang beriman itu melihat dan menyadari nasib para penindas setelah kejatuhan tuannya. Masing-masing mereka akan mendapatkan balasan yang keras. Dan kata-kata ini bukanlah ancaman, tapi adalah peringatan yang tidak bisa dihindari para penjahat!

Allah Yang Maha Kuasa berfirman: “Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya.” (QS Al-An’am: 124)

(Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir; Senin 9 Sya’ban 1437 H –  16/05/2016 //Issue No: 1437 H / 035)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*