Demi Kepentingan Kapitalis, Utang Luar Negeri Indonesia Terus Bertambah

utang uang dolarNaiknya utang luar negeri Indonesia US$ 316 miliar  atau tumbuh 5,7 persen (tahun ke tahun) menurut Pengamat Ekonomi Arim Nasim berarti menambah beban APBN. “Bertambahnya utang berarti bertambahnya beban APBN untuk membayar utang baik pokok maupun bunganya,” ujar Arim kepada mediaumat.com, Senin (23/5) melalui surat elektronik.

Seperti lingkaran setan, beber Arim, salah satu penyebab utang naik adalah untuk menutupi defisit APBN baik yang sudah ditetapkan sebelumnya dalam APBN ataupun disebabkan kegagalan pemerintah dalam mencapai target penerimaan pajak sehingga defisit semakin tinggi dan ditutupi dengan penambahan utang.

Meski pemerintah berdalih bertambahnya utang untuk  pembangunan infrastukrur, tapi Arim menilai pembanguna infrastruktur tersebut bukan untuk kepentingan rakyat. “Tapi hanya untuk kepentingan para kapitalis, contoh: kereta api cepat dibangun bukan untuk kepentingan rakyat!” tegasnya.

Maka, jadilah rezim Jokowi seperti rezim-rezim sebelumnya. “Ini menunjukkan bahwa Rezim Jokowi sama dengan rezim sebelumnya, gemar berutang untuk ‘membangun’ ekonomi Indonesia. Jadi rezim Jokowi sama dengan rezim sebelumnya bahkan lebih kapitalis dibandingkan dengan rezim sebelumnya,” pungkas Arim. (mediaumat.com, 24/5/2016)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*