Melindungi Generasi, Membutuhkan Sistem Islam
HTI Press, Kediri. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesi (MHTI) DPD II Kediri menyelenggarakan Majelis Taklim Muslimah bertajuk ‘’Melindungi Generasi, Membutuhkan Sistem Islam’’. Sekitar 80 muslimah terdiri dari ibu-ibu dam remaja memenuhi Masjid Al Falah Tertek Pare Kediri, Ahad (22/5/2016).
Acara dipandu moderator Ustazah Al Imroatus Sholihah, SS. Diawali pembacaan ayat suci al-Quran sebagai pengantar peserta disuguhi tayangan akan maraknya kekerasan seksual pada anak di Indonesia. Kejadian ini kian mewabah dan mengkhawatirkan. Bahkan kasus kekerasan pada anak juga terjadi di Kabupaten Kediri.
Penyampaian materi oleh Ustazah Nurifatul Laela, S.Kom. (Aktivis MHTI) memaparkan bahwa kerusakan pada generasi diakibatkan oleh sekulerisme dan kapitalisme. Tiga pilar penjaga generasi yaitu keluarga, masyarakat, dan negara tidak lagi mampu membentengi generasi saat ini.
“Solusi untuk melindungi generasi adalah dengan menerapkan sistem Islam yang akan melindungi warga dengan keimanan dan ketakwaaan sebagai pondasi, serta melaksanakan hukuman sesuai dengan perintah Allah Swt,” jelasnya.
Pada sesi tanya jawab peserta antusias menyampaikan pertanyaan. Bu Anik dari Papar Kediri menanyakan, “Bagaimana menjelaskan masalah seksual pada anak, yang sering beritanya sering di dengar anak dari media televisi?” Sementara Ibu Siti Masriah Ketua Majelis Taklim dari Pagu Kediri menanyakan pula, “Bagaimana dengan korban pemerkosaan menurut Islam?”
Ustazah Nurifatul menjelaskan bahwa sistem Islam akan menguatkan pondasi keimanan pada umatnya, termasuk pada pembelajaran seksual. Islam memulai dengan mengajarkan perbedaan kewajiban antara laki-laki dan perempuan. Namun sebagai makhluk Allah mempunyai kewajiban sama untuk taat kepada pencipta-Nya, batasan aurat antara laki-laki dan perempuan serta perbedaan dalam pengaturan kehidupan adalah pengajaran seksual di dalam Islam. Termasuk hukum Islam mengenai mubahnya perempuan bekerja. “Permasalahan sistemik ini akan bisa diatasi dengan sistem Islam, khilafah,” tegasnya.
Moderator menutup acara dengan mengutip ucapan Imam al Ghazali, “Kekuasaan dan agama adalah saudara kembar. Agama adalah pondasi sedangkan penguasa adalah penjaganya”. Penerapan Islam dalam bentuk negara adalah dengan sistem khilafah sesuai yang diteladankan Nabi Muhammad SAW dan dilanjutkan para khalifah.[]