Muballighah Perlu Terus Suarakan Khilafah
HTI Press. Bandung. Kondisi kaum Muslimin yang masih memprihatinkan menjelang Ramadhan, mendorong Lajnah Khusus Ustazah dan Muballighah (LKUM) Muslimah HTI DPD I Jawa Barat (Jabar) menggelar Dirasah Syariyyah Syahriyyah (DSS) bertajuk “Raih Amalan Tertinggi di Bulan Ramadlan dalam Perjuangan Penegakan Khilafah”. Sekitar 30 tokoh kalangan ustazah dan muballighah se-Bandung Raya turut hadir di kediaman Ibu Hj. Dedeh Hasbullah, Komplek Darul Hikam Jln. Ir. H. Djuanda No. 273 F Dago, Bandung, pada Jumat (27/5/2016).
Di dalam negeri masalah kekerasan seksual belum memiliki solusi yang jelas, sementara di luar negeri kedzaliman yang dilakukan rezim Bashar Assad terhadap kaum Muslimin di Suriah sangat memprihatinkan. Kondisi ini tidak lepas dari tidak diterapkannya syariah Islam dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga permasalahan terus mendera kita. Demikian papar Ustazah Yeyen Karyeni Anggota LKUM Muslimah HTI DPD I Jabar.
Di samping itu, kata dia, ketiadaan Khilafah telah menjadikan kaum Muslimin tidak memiliki pelindung. Wajar jika kondisi mereka tidak kunjung membaik. Karenanya, peran Mubalighah penting untuk terus menyuarakan perjuangan penerapan syariah Islam dalam wadah Khilafah.
“Maka selayaknya mubalighah terus menggencarkannya sekalipun Ramadhan, mengingat besarnya pahala yang akan didapatkan oleh orang yang melakukan sebuah kewajiban,” jelasnya.
Sangat disayangkan, lanjutnya, jika bulan Ramadhan hanya diisi dengan tadarus al-Quran, mengingat fungsi al-Quran bukan sekedar bacaan, tapi lebih dari itu merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi umat Islam.
Dijelaskan pula bahwa keberadaan Khilafah bukanlah ancaman bagi umat, justru ketika Khilafah menerapkan syariah Islam, kerahmatan Islam akan dirasakan oleh seluruh umat manusia.
Dalam sesi diskusi beberapa mubalighah menyesalkan di bulan Ramadhan justru banyak majelis taklim libur dengan dalih tadarus. Fenomena ini harusnya menjadi dorongan mubalighah untuk menyampaikan ke tengah umat serta terus berupaya mencerdaskan masyarakat dengan Islam. Upaya pencerdasan ini tidak boleh berhenti terlebih di bulan Ramadhan.
Disampaikan juga gambaran perjuangan yang dilakukan Rasulullah SAW yang selayaknya dijadikan teladan dalam memperjuangkan tegaknya syariah dalam wadah Khilafah.
Turut hadir Ibu Hj. Utje (penasihat WSI) menyampaikan apresiasi terhadap perjuangan HTI yang sangat serius berdakwah, bukan hanya sekedar menyampaikan saja bahkan mengajak seluruh komponen umat untuk menerapkannya secara nyata dalam kehidupan.
Di tengah kondisi masyarakat dan negara yang semakin rusak maka menjadi tanggung jawab bersama untuk membawa negara kita menjadi lebih baik dan merasakan rahmatan lil alamin. “Kalaupun bukan kita yang memetik hasilnya mungkin nanti anak cucu kita yang merasakan hasil perjuangan kita,” tutupnya.[]