Pakistan mengatakan pada hari Selasa bahwa pesawat tak berawak (drone) AS yang menjalankan misi pengintaian di atas wilayah Pakistan, dan klaim AS yang telah membunuh pemimpin Taliban, Mullah Mohammed Akhtar Mansour adalah “bertentangan dengan hukum internasional”. Sehingga ini menempatkan Islamabad dalam kondisi sulit dengan sekutunya AS. Padahal sebelum Sabtu, hubungan antara AS dan Pakistan sudah mengalami ketegangan. Serangan itu dinilai sebagai sebuah keberhasilan besar dalam perang melawan terorisme oleh Obama yang mengatakan bahwa Mullah Mansour merupakan ancaman bagi pasukan AS di Afghanistan.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Qadri Nadir Ali Khan memperingatkan bahwa serangan akan “berdampak serius” terhadap hubungan Pakistan dengan AS. Dalam reaksi pertama Pakistan tentang masalah ini, Khan mengatakan: “Jika setiap negara menargetkan ancaman yang ada di luar negerinya, maka akan ada hukum rimba di dunia.” Khan menambahkan: “Saya ingin mengatakan bahwa pemerintah Pakistan, terlepas dari target, mengecam serangan udara dengan kekuatan ini.” “Pembenaran AS untuk dunia tentang serangan itu adalah ilegal, tidak bisa dibenarkan dan tidak dapat diterima, menentang kedaulatan Pakistan dan kemerdekaannya, serta melanggar semua hukum internasional yang ditetapkan PBB.
Khan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa memastikan apakah orang yang meninggal itu Mullah Mansour. Ia menambahkan bahwa pengujian DNA masih dilakukan dengan anggota keluarga setelah ia datang untuk menerima jenazah. Sejauh ini, Pakistan membantah adanya kepemimpinan Taliban di wilayahnya, atau Pakistan mendukungnya. Akan tetapi ia mengakui bahwa Taliban melakukan kunjungan dari waktu ke waktu. Washington dan Kabul menekan Islamabad untuk mengambil tindakan terhadap Taliban atau membawa mereka ke meja perundingan. Pakistan telah berkoordinasi untuk pertemuan pertama antara Taliban dan pemerintah Afghanistan pada tahun lalu, dan berusaha untuk mengurus negosiasi lain ketika terbunuh Mullah Mansur. Khan mengatakan bahwa pembunuhan telah merusak kemungkinan pembicaraan damai. Ia mengatakan: “Anda tidak mungkin berharap mereka akan hadir setelah Anda membunuh pemimpinnya.” Amerika telah melancarkan lebih dari 400 serangan drone di Pakistan. Namun ini hanya yang kedua yang dilakukan di luar wilayah kesukuan. Khan mengatakan bahwa drone tidak masuk ke wilayah udara Pakistan pada hari Sabtu, dan serangan dilakukan dari luar. Akan tetapi, para pejabat AS mengatakan bahwa drone memasuki Pakistan untuk melaksanakan serangan (Sumber: Wall Street Journal).
AS telah melanggar kedaulatan Pakistan sejak beberapa tahun. Selain itu, semua orang tahu bahwa drone perlu tim yang ada di wilayah itu untuk melacak, mengidentifikasi dan memberikan perintah pembunuhan. Ini berarti bahwa Pakistan terlibat bersama dengan Amerika dalam serangan ini, dan untuk membuktikan keterlibatan ini rakyat Pakistan tidak perlu WikiLeaks. Sementara yang dibutuhkan adalah sebuah program yang komprehensif untuk menghentikan intervensi AS di Pakistan selamanya (kantor berita Hizbut Tahrir, 30/5/2016).