Larang sekolah negeri mewajibkan kerudung kepada siswi Muslimah, Gubernur DKI Jakarta Ahok dinilai Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto tidak mengerti pendidikan.
“Ini aneh, gubernur enggak ngerti pendidikan, Ahok harus belajar lagi bagaimana pendidikan itu seharusnya diselenggarakan,” ujarnya kepada mediaumat.com, Selasa (7/06/2016) melalui telepon selular.
Menurut Ismail, Ahok itu harus mengerti dunia pendidikan yang salah satu tugasnya adalah melakukan pembiasaan. Agar kebiasaan tersebut terbentuk ya caranya dengan mewajibkan. Bahwa shalat, menutup aurat, pakai kerudung, shalat berjamaah pada akhirnya memerlukan kesadaran itu jelas, karena semua kewajiban agama itu memerlukan kesadaran dan keimanan.
“Tetapi dalam konteks pendidikan pembiasaan dengan peraturan merupakan hal yang sangat penting,” tegasnya.
Yang sudah dibiasakan pakai kerudung saja, ketika keluar sekolah dilepas apalagi enggak dibiasakan. Harusnya begitu logikanya. “Kalau ditarik lebih besar lagi, sudah dipenjara 10 atau 20 tahun saja korupsi masih merajalela, apakah karena itu koruptor tidak usah dihukum? Loginya kan begitu, ini aneh, gubernur yang paling aneh,” ungkapnya.
Sebelumnya, dalam pengarahannya terhadap 1.700 kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK dan pejabat struktural eselon II serta IV di lingkungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ahok melarang sekolah negeri mewajibkan siswinya memakai kerudung, Sabtu, 4 Juni di Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi, Jakarta. (mediaumat.com, 8/6/2016)