Ramadhan, Raih Pahala Investasi
HTI Press, Bandung. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD I Jawa Barat (Jabar) kembali menggelar Kajian Umum Bulanan Majelis Taklim Rindu Syariah pada Ahad (5/06/2016) dengan tema Raih Sukses di Bulan Ramadhan”. Acara digelar di Aula Masjid Raya Alun-alun Bandung dihadiri sekitar 80 peserta dari Kota/Kabupaten Bandung serta Cimahi dengan narasumber Nurul Hidayani, S.P. Ketua Lajnah Faaliyah MHTI DPD I Jabar.
“Bulan Ramadhan adalah Bulan kemuliaan, bulan turunnya al Quran, bulan pengampunan, dan bulan pembuka pintu surga. Namun, saat ini sebagian besar umat mengabaikan al Quran,” ujar Ustazah Nurul Hidayani mengawali pemaparannya.
Sebagian masyarakat, lanjutnya, ada yang banyak membaca al Quran, tapi tidak faham maknanya. Ada yang mengerti dan memahami maknanya tapi tidak berpengaruh kepada tingkah lakunya. Lalu ada yang mengerti, memahami maknanya dan berpengaruh pada tingkah-lakunya, tapi tidak dapat diamalkan seluruh isinya.
Kondisi masyarakat sekarang pun banyak yang membaca al Quran hanya sebagai kebiasaan/rutinitas ibadah, mengerti isi al Quran hanya sebagai pengetahuan, membaca dan mengerti isinya hanya sebagai bahan ceramah jika ada panggilan, dan menjadikan al Quran sebagai urusan pribadi, tidak berkaitan dengan urusan masyarakat dan negara.
Ustazah Nurul melihat banyak yang shaum (puasa), namun banyak pula terjadi kemaksiatan, baik maksiat yang dilakukan dirinya sendiri, orang lain yang berbuat maksiat namun orang yang shaum membiarkan dan tidak berusaha mencegahnya, serta maksiat dilakukan oleh penguasa. “Akan tetapi kita yang melaksanakan shaum berdiam diri tidak melakukan koreksi kepada mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut Ustazah Nurul menjelaskan bagaimana agar dapat meraih sukses di bulan Ramadhan. Caranya adalah dengan menjalani Ramadhan dengan sebaik-baik amal yaitu ikhlas dan shawab (benar dan sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW).
“Kita harus menyiapkan amalan terbaik, karena kita hidup di dunia hanyalah sebentar sedangkan waktu yang tak terhingga saat manusia setelah mati. Dia pun membacakan surat Yasiin ayat 12, Allah Swt., berfirman, “Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh mahfuzh)”.
Di akhir pemaparannya, Ustazah Nurul mengajak peserta agar dapat memilih skala prioritas dalam beramal, serta meraih amal berpahala investasi. Sebagaimana diriwayatkan Muslim dan Ahmad, “Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya”. Lalu dari hadist riwayat Muslim, “Barangsiapa yang mengajak pada petunjuk, maka baginya adalah pahala orang yang mengikuti ajakannya, tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak pada kesesatan, maka baginya menanggung dosa seperti dosa orang-orang yang mengikuti ajakannya itu, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka itu”.[]