Ramadhan Momentum Tingkatkan Ketaatan
HTI Press, Pangkalpinang. Ramadhan adalah bulan mulia yang diberikan Allah untuk menempa diri, khususnya muslimah agar semakin taat kepada-Nya. Inilah yang disampaikan para aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD I Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam kegiatan Pesantren Kilat di SMP Negeri 8 Pangkalpinang pada Kamis dan Jumat (9-10/6/2016) kemarin.
Dalam forum yang diikuti oleh ratusan siswi kelas VII dan VIII ini, Syilfiana selaku pemateri hari pertama menggugah para peserta agar menggiatkan diri melakukan amal-amal shalih di bulan Ramadhan dimana balasan Allah terhadapnya dilipatgandakan.
“Pada bulan ini pula, Allah memberikan pahala yang berlipat ganda bagi siapapun yang mengisi waktunya dengan amal-amal kebaikan dan menahan diri dari kemaksiatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia juga menyeru agar para muslimah mampu dengan cerdas memaknai Ramadhan dengan tetap memperhatikan amal perbuatan sesuai syari’ah Islam sebagaimana pada bulan-bulan lainnya.
“Remaja muslimah seharusnya tidak ‘galkus’ (gagal fokus) dalam memaknai Ramadhan dengan tetap memperhatikan hukum syara’ terkait hukum perbuatan seperti wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram,” urai mahasiswi STAIN SAS Babel ini.
Sehingga, tambah dia, yang menjalankan aktivitas pacaran, tidak menutup aurat setelah shalat tidak lagi terjadi. Ramadhan adalah ajang mendekatkan diri kepada Allah, salah satu caranya dengan mengkaji hukum Islam lebih dalam agar tak lagi ‘galkus’ dalam menyelesaikan problem kehidupan yang dijumpainya.
Senada dengan Syilfiana, Baitri Oktari dalam forum hari kedua mengingatkan para muslimah untuk taat kepada Allah khususnya dalam menjaga interaksi dalam pergaulan. Baitri menegaskan perlunya pengaturan interaksi laki-laki dan perempuan untuk memuliakan manusia. Islam telah memiliki pandangan yang khas dengan sistem sosialnya yang sempurna untuk mengaturnya.
Rasa suka pada lawan jenis, menurut Baitri, adalah naluriah, namun memaknainya itu perlu diatur. Islam memiliki aturan yang memuliakan manusia khususnya muslimah dalam persoalan ini dengan menempatkan rasa suka terjaga dalam ketaatan pada perintah Allah. Agar mampu bersikap demikian, Ia menegaskan pentingnya ilmu tentang Islam agar muslimah selamat dalam mengendalikan perasaannya.
“Remaja hari ini seringkali ikut-ikutan banyak orang, padahal apapun yang kita lakukan haruslah dengan ilmu, terutama ilmu Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan,” bebernya.
Perwakilan dari SMP Negeri 8 Pangkalpinang, Ibu Mauliana selaku guru Pendidikan Agama Islam sekaligus pembina Rohis mengapresiasi Muslimah HTI Babel yang telah bersedia berbagi dengan siswinya. Ia berharap hal ini dapat dilanjutkan kembali pada kesempatan mendatang.
“Alhamdulillah, kami sudah sering mendengar HTI betul-betul mengajak umat untuk menjalankan syariat Islam. Harapannya, setelah ini, anak-anak kami pun mendapatkan pencerahan dan tahu dengan hukum-hukum islam serta kewajiban sebagai muslimah. Kami masih mengharapkan bantuan untuk membina anak-anak kami secara rutin,” ungkapnya. [] tc/sn