Solusi Tuntas Kekerasan Seksual Hanya dengan Penerapan Syariat Islam

HTI Press, Bima. Solusi tuntas menyelesaikan masalah kekerasan seksual hanya dengan penerapan syariat Islam. Tidak bisa dengan kebiri. Demikian pernyataan tegas ketua Wanita Islam Kabupaten Bima dalam sesi diskusi di acara Diskusi Terbatas (Distas) Tokoh Perempuan Bima di Aula Kemenag Kab. Bima, Ahad (12/62016) jam 08.30-11.30 Wita.

Suasana acara

Dalam forum yang diselenggarakan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD 2 Bima tersebut dihadiri Tokoh Perempuan Bidang Kesehatan Kota Bima diwakili Hj. Dr.Umi Kalsum. “Kebiri tidak akan menuntaskan masalah kekerasan seksual yang terjadi,” tegas alumnus UI ini.

Bahkan pelaku yang dikebiri, lanjutnya, bisa menjadi lebih jahat karena dendam dengan menjadi germo misalnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa masalah kekerasan seksual belumlah tuntas dengan agenda diskusi ini, melainkan harus ada langkah-langkah strategis yang bisa direalisasikan.

Selain beliau, hadir pula Tokoh Senior Bidang Pendidikan Kab. Bima Ibu Siti Saidah Zainuddin. Dalam komentarnya, beliau menyatakan bahwa sistem pendidikan yang ada bukan hanya gagal memanusiakan manusia, tapi juga hanya menjadi pemerah bibir pemerintah saja. “Sehingga lahirlah manusia-manusia pelaku kekerasan seksual seperti saat ini,” bebernya.

Sementara itu, Lembaga Pelindungan Anak (LPA) Kota Bima ikut angkat bicara dengan menyampaikan fakta kekerasan seksual yang terjadi di Kota dan Kab. Bima.

Acara yang dimoderatori Ustazah Gita Kusumawati, S.P.T ini berlangsung hangat. Setelah LPA menyampaikan fakta dan apresiasi mereka atas terlenggaranya distas ini, dilanjutkan pemaparan materi tentang solusi tuntas kekerasan seksual oleh Ustazah Qonita Shofiyyah.

foto bersama

Sebelum ditutup doa oleh Ustazah Ainun, Amd.Keb dibacakan juga rekomendasi agenda oleh Ustazah dr. Arenta Martasari. Terakhir, dalam sambutannya, Ketua Panitia sekaligus Koordinator Lajnah Fa’aliyah Ustazah Rahma Athyefah, AMAK menyampaikan harapan bahwa agenda ini bukanlah menjadi yang pertama dan terakhir bagi para tokoh untuk semakin peduli dengan urusan umat.

Alhamdulillah, seluruh peserta bersedia mengikuti agenda tokoh ini yang Insya Allah diselenggarakan tiap bulannya.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*