Ketakwaan Membutuhkan Pembuktian
HTI Press, Bandar Lampung. Untuk meraih ketakwaan yang hakiki, umat harus paham bahwa hal tersebut dapat diraih hanya dengan menerapkan syariat secara menyeluruh dalam bingkai Khilafah Islamiyah. Itulah tujuan diadakannya Majelis Taklim Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MT MHTI) DPD II Kota Bandar Lampung, pada Senin (20/06/2016) lalu.
Mengangkat tema “Meraih Ketakwaan Wujudkan Islam Rahmatan lil Alamiin”, MT MHTI dibuka dengan penjelasan Ustazah Fitriyani mengenai tafsir al Quran surat al Baqarah ayat tentang kewajiban berpuasa bagi orang-orang bertakwa.
“Takwa adalah buah dari iman, sedangkan keimanan membutuhkan suatu pembuktian. Sesuai dengan definisi bahwa iman adalah pembenaran yang bersifat pasti yang sesuai fakta dan muncul dari dalil. Allah Swt. berfirman, Sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan, jelasnya mengutip surat ash Shaff ayat 3.
Hal ini sesuai dengan penjelasan Abu Bakar Jabir al-Jazairi (Aysar at-Tafâsîr, I/80, red.), takwa adalah melaksanakan perintah-perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan takwa membutuhkan pembuktian.
Menurut beliau ketakwaan terbagi menjadi tiga, yaitu ketakwaan individu, keluarga, dan masyarakat. Kunci mewujudkan ketakwaan yang diperintahkan Allah Swt. diketiga tatanan tersebut adalah penerapan Islam secara menyeluruh. Mewujudkan ketakwaan yang menjadi hikmah puasa itu adalah dengan menerapkan syariah Islam secara menyeluruh.
Hal tersebut hanya terwujud di sistem Khilafah sesuai metode Rasulullah SAW. Serta dipraktikkan para sahabat dan generasi kaum muslim terdahulu. “Setiap muslim harus terlibat dalam perjuangan ini,” tegasnya.
Sekitar 80 peserta tampak antusias menyimak dan aktif bertanya seputar permasalahan Islam di kegiatan rutin ini. Bertempat di Masjid al Muhajirin Perumnas Way Halim, Bandar Lampung, berlangsung sejak pukul 08.15 hingga 11.00 WIB.
Harapan panitia, semoga para peserta istiqamah mengkaji Islam dan terus beramar maruf nahi munkar, serta semakin memperkuat dakwah untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam. []