Tinggalkan Gaya Hidup Hedonis

Oleh : Taufik Setia Permana (Humas BDM Al Hikmah Universitas Negeri Malang)

 

Sobat, hidup kalau tidak punya target dan tujuan rasanya kering. Benar-benar kering. Tidak percaya? Sekarang, coba kita renungkan, buat apa hidup kalau kita nggak tahu akan ke mana dan akan melakukan apa. Sulit bisa idealis bila kita tidak punya tujuan dan target dalam hidup. Dua hal itulah yang sebenarnya akan mengendalikan kita dalam kehidupan ini. Sebab, kalau tidak, bisa-bisa kita ngelantur kemana-mana karena nggak punya pegangan. Dan tentu saja, sebagai seorang muslim tujuan dan target hidup kita adalah mencapai ridho Allah dengan beribadah kepada-Nya.

Melihat semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi bangsa ini terutama pada para pemuda, maka timbulah suatu keprihatinan ketika melihat moral para pemuda di zaman ini yang semakin memperhatinkan. Mengutip pernyataan Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kota Bengkulu, bahwa banyaknya remaja maupun pemuda yang menjadi perilaku kriminal merupakan fenomena masyarakat yang salah menyikapi fenomena perubahan zaman

Maraknya pemikirian-pemikiran menyimpang yang diemban para pemuda di bangsa ini merupakan indikasi utama yang menyebabkan kerusakan moral para pemuda. Misalnya adalah pemikiran yang menyenangi hakikat kebahagian, dan kesenangan tanpa adanya batasan batasan tertentu. Inilah gaya hidup Hedonisme.

Apa itu Hedon/Hedonisme?

Dari Wikipedia menyebutkan bahwa Hedon atau Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Artinya bahwa pandangan dan tujuan hidup manusia yang memiliki kecenderungan hedonis dia akan mencari kesenangan, dan kebahagian dengan cara apapun. Pernyataan inilah yang mengakar pada pemikiran para pemuda di zaman ini, sehingga tidak heran para pemuda sering mencari kebahagiaan dengan cara yang salah. Memang bahagia adalah fitrah manusia, namun yang perlu diperhatikan adalah adanya batasan-batasan mengenai mencari suatu kebahagian dan kesenangan tersebut.

Renaisance pada abad ke 5 menjadi titik utama berkembangnya pola hidup hedonisme. Walaupun asal mula gaya hidup ini lahir dari pemikir-pemikir Yunani. Sejarah mencatat bahwa pada masa ini di Eropa terjadi revolusi industri. Hal ini disebabkan sudah tidak berfungsinya otoritas greja sebagai pengatur kehidupan masyarakat di Eropa. Pada abad pertengahaan manusia dibawah aturan greja diibaratkan seperti manusia yang pasif sehingga segala pendapat dan keputusan keseluran ada pada para elit gereja. Atas dasar ketertekanan aturan-aturan gereja lahirlah gerakan perlawanan yang mengatas namakan humanisme. Pola fikir gerakan ini adalah cenderung mengarah pada kebebasan (liberal), Allah hanya ada di tempat-tempat peribadahan sedangkan diluar, Allah tidak berhak mengatur kehidupan (Sekuler). Sehingga aturan-aturan Allah hanya ada di tempat peribadahan, diluar itu aturan-aturan Allah tidak berhak untuk diterapkan. Tidak heran ketika melihat pola fikir itu menjadikan gaya hidup masyarakat di Eropa menjadi hedonis dan liberal

Gaya hidup hedonisme inilah yang menyebabkan para pemuda di Eropa terjebak pada pergaulan bebas, candu akan alkohol, free sex, suka menghambur-hamburkan uang, dan narkotika. Tak hanya itu para pemuda disana sering sekali mengumbar hawa nafsunya bahkan hal yang dulunya tabu sekarang ini menjadi hal yang biasa, hubungan sesama jenis menjadi trend dalam kehidupan disana. Bahkan yang lebih mencengangkan adalah perilaku tersebut sangat dipuji-puji dan didanai yang cukup besar, padahal perbuatan ini sangat menyimpang dari fitrah manusia dalam hal menyalurkan syahwat.

Di Indonesia sendiri gaya hidup hedonis mulai merambah pada pemuda bangsa ini. Hal ini diakibatkan meningkatnya pembangunan tempat-tempat hiburan, bar diskotik, dan tempat-tempat karaoke yang berlaber keluarga namun faktanya banyak disalahgunakan sebagai tempat prostitusi terselubung. Selain itu sifat pemuda yang cenderung membebek menjadikan mereka mengikuti gaya hidup kebarat-baratan yang dianggapnya keren dan kekinian.

Mahasiswa menjadi sorotan utama. Salah satu sebabnya adalah jauhnya perhatian orang tua terhadap anak, sehingga menjadikan seolah-olah anak tersebut berfikiran hidup bebas tanpa kekangan orangtua. Maka tidak heran keberadaan kos-kosan dan kontrakan disekitar kampus dijadikan tempat berzinah yang paling strategis. Melihat dari sisi cara berpakaian Mahasiswa yang mengikuti trend salah, mengakibatnya banyak para pemuda menganggab pakaian yang ketat merupakan pakaian yang wajar. Padahal salah satu terjadinya pelecehan seksual, pemerkosaan, perzinahan adalah cara berpakaian yang tidak benar. Hal inilah yang perlu dijadikan perhatian. Seharusnya mahasiswa menjadi tulang punggung perubahan malah menjadi aktor utama rusaknya bangsa. Maka dari itu yang perlu diperhatikan adalah meluruskan pandangan dan tujuan hidup para pemuda ini.

Menjadikan tujuan hidup didunia hanya untuk bersenang-senang dan cenderung pada kebebasan tentunya ini hal yang tidak wajar. Karena pada dasarnya manusia harus memiliki aturan sebagai cara pandang dalam menentukan keputusan. Apabila hal tersebut diabaikan maka manusia mendekati kebinasaan.

Menjadikan setandart berfikir bahwa Allah berhak mengatur segala kehidupan manusia adalah cara berfikir yang sebenarnya. Maka ketika semua manusia mempunyai cara pandang tersebut pasti akan mengimani perintah-perintah yang diturunkan oleh Allah.

Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin artinya bahwa islam adalah agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuh-tumbuhan, dan manusia. Islam juga mengatur segala aspek kehidupan didunia ini terutama pada manusia. Maka sesungguhnya agama yang sempurna itu adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan ini. Hedonisme yang menurut definisi bahwa tujuan hidupnya untuk mencari kesenangan semata tanpa menghiaraukan aturan-aturan Allah. Maka gaya hidup tersebut adalah batil. Karena sesungguhnya tujuna hidup manusia didunia ini adalah hanya untuk beribadah dan menghamba kepada Allah. Sesuia dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56-58)

Adapun hedonisme merupakan gaya hidup yang mendekatkan pada kehancuran karena mengikuti hawa nafsu untuk dijadikan pandangan hidup. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi peringatan kepada kaum muslimin untuk tidak terpedaya atau mengikuti gaya hidup tersebut

“jangan sekali-kali kamu terpedaya oleh kegiatan orang-orang kafir yang bergerak dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka Jahannam, dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (QS. Ali- Imran 196-197)

Dari penjelasan di atas hendaknya untuk dijadikan peringatan dan pelajaran terutama bagi kaum muslimin di negeri ini untuk berlandasan Al-Qur’an dan As Sunnah sebagai landasan berfikir dalam meraih tujuan agar tidak terjebak pada gaya hidup Hedonisme. Sesungguh Islam sudah jauh hari mengingatkan kaum muslimin terhadap penyakit duniawi. Kecintaan akan duniawi hendaknya tidak melibihi cinta kita kepada Allah dan Rosul-Nya. Apalagi sampai mengorbankan aqidahnya hanya untuk mencari kenikmatan duniawi

Era kebebasan yang kebablasan ini harus segera diakhiri. Semrawutnya peta kehidupan masyarakat kapitalis ini harus secepat mungkin diubah dengan model kehidupan Islam. Yakni Islam sebagai sebuah ideologi, yang nantinya bakal melindungi umatnya dengan penerapan aqidah dan syariatnya yang handal. Mari berbondong-bondong menjadi pemuda idaman untuk memperjuangkan Islam.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*