Liqo’ Syawal Tokoh MHTI DPD II Lumajang
HTI Press, Lumajang. Ahad (24/07/2016) Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Lumajang menyelenggarakan Liqo Syawal Tokoh di Lantai 2 Rumah Makan DapurQ Lumajang bertajuk, Menyempurnakan Taqwa, Taat kepada Syariah secara Kaffah”.
Acara dihadiri puluhan tokoh Muslimah Lumajang dari berbagai instansi, seperti dari praktisi pendidikan, praktisi kesehatan, pengurus majelis taklim, muballigoh, pengusaha, insan media, dan ormas.
Hadir sebagai pemateri, dr. wiwik Sundari yang memaparkan tentang makna taqwa. Takwa berarti menaati syariah-Nya secara kâffah atas dasar keimanan. Wiwik melihat kondisi umat kian terpuruk karena jauh diterapkannya Islam kaffah.
“Semua ini akibat diterapkannya sistem sekulerisme-demokrasi dan liberalisme. Hukum yang ditetapkan lewat proses demokrasi tidak didasarkan pada halal dan haram, tetapi didasarkan pada suara terbanyak. Padahal dalam Islam, pemilik otoritas tunggal untuk membuat hukum hanyalah Allah Swt,” terangnya.
Menurutnya orang yang bertakwa tidak akan menolak Islam, tidak akan menolak Khilafah, karena khilafahlah yang akan melanjutkan kepemimpinan Islam.
“Orang yang bertakwa tidak akan menganggap Islam dan Khilafah sebagai ancaman. Orang yang bertakwa justru akan merindukan dan mendambakan Khilafah, karena khilafahlah yang akan menyatukan kaum muslimin, sehingga tidak akan ada lagi sparatisme dan perpecahan,” tegas Wiwik.
Sehingga, lanjutnya, agar terlepas dari belenggu kemaksiatan, harus meninggalkan sistem demokrasi dan kembali kepada sistem Islam yaitu Khilafah.
Pada sesi diskusi, salah satu peserta, Ibu Rufaidah Ketua Al Hidayah Kabupaten Lumajang dan Ibu Wiwik Guru SMP di Lumajang memiliki keresahan yang sama atas kondisi saat ini, sama-sama merindukan terterapkannya Islam secara kaffah.
Sebagai closing steatment, Wiwik mengajak para peserta menjadikan momentum Syawal untuk menyempurnakan takwa dengan berislam secara kaffah.
“Semoga momentum Syawal merupakan titik awal bagi kita semua untuk berusaha menjadi Muslim yang kaffah,” seru Wiwik
Di akhir acara, MHTI menyeru dan mengajak para tokoh untuk turut bersama-sama mengkaji Islam dan memperjuangkan diterapkannya Islam secara kaffah dalam naungan daulah Khilafah.[]