HTI Press, Jakarta. Kondisi umat Islam di Indonesia belum sebagaimana yang diharapkan. Kekompakan pun belum sepenuhnya terwujud, bila tidak boleh dikatakan minim. Itulah salah satu pendorong Halal bi Halal Akbar 1437H yang diselenggarakan oleh ICMI bekerjasama dengan beberapa lembaga di Jakarta (Rabu malam, 27/7/2016). Tajuk yang diusung adalah “Sinergi Umat untuk Kebangkitan dan Kemandirian Bangsa”. Banyak tokoh nasional hadir, di antaranya BJ Habibie dan Amien Rais. Beberapa mantan menteri seperti Rokhmin Dahuri dan Adyaksa Dault juga hadir. Tak ketinggalan para tokoh/pimpinan ormas/lembaga Islam. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) diwakili oleh Juru Bicara Muhammad Ismail Yusanto dan Ketua Lajnah Fa’aliyah Muhammad Rahmat Kurnia.
Dalam sambutannya, Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa kondisi umat saat ini mengharuskan adanya sinergi. perlu sinergi. Menurut Ketua Umum ICMI ini, “Sinergi lebih dari bersatu. Sinergi mengandung unsur bersatu, tidak berpecah belah, melainkan juga saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa.” Beliau menambahkan, “Sinergi akan melahirkan kebangkitan dan kemandirian. Untuk itu, bangsa ini harus memiliki iman yang kuat. Dengan iman inilah, kita akan memiliki self confidence yang melahirkan kemandirian”.
Menanggapi hal tersebut, Rahmat mengatakan bahwa sinergi adalah hal yang sangat urgen. “Bukankah umat Islam itu satu tubuh?” ujarnya. Ketua Lajnah Fa’aliyah HTI ini menambahkan, “Yang penting dipegang teguh adalah landasan sinergi itu adalah Islam, arahnya berdasarkan Islam, serta tujuannya untuk meninggikan ‘izzul Islam wal muslimin. Kebangkitan itu sejatinya adalah kebangkitan Islam. Dan dengan Islam itulah kita dapat mandiri. Tidak bergantung kepada kekuatan asing sebagaimana terjadi saat ini.”[] lf.