MHTI Lamongan Ajak Para Tokoh Pahamkan Umat Akan Pentingnya Khilafah
HTI Press. Lamongan. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Kabupaten Lamongan pada Ahad (7/8/2016) mengadakan Diskusi Tokoh Terbatas dengan tema “Hidup Sejahtera dan Berkah Di Bawah Naungan Islam” di RM. Ayam & Bebek Jendral Ruko LTC Jln. Sunan Giri Lamongan. Sekitar 40 orang tokoh hadir dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh pendidikan, muballighah, dan kesehatan serta mahasiswa, dan lainnya.
Acara dipandu Ustazah Lilla Prawidyarini, A.Md dengan pemateri Ustazah Ir. Retno Sukmanigrum, M.T Ketua MHTI DPD I Jawa Timur dan Dosen PENS-ITS.
Pemateri memaparkan bahwa Islam tidak boleh diambil sebagian lalu meninggalkan sebagian yang lain. Menurutnya syariat Islam jika diperinci terbagi menjadi tiga dimensi.
Dimensi pertama, katanya, adalah terkait hubungan manusia dengan Allah. Dimensi kedua terkait hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan dimensi ketiga terkait hubungan manusia dengan yang lain. “Hukum syara hampir 95% mengatur dimensi tiga ini,” urainya.
Beliau menambahkan bahwa dimensi satu dan dua bisa diterapkan secara pribadi. Akan tetapi dimensi ketiga tidak bisa diterapkan secara pribadi ataupun kelompak. Karena yang bisa menerapkannya adalah negara.
“Jika pun ada individu atapun kelompok menerapkannya maka mereka berdosa. Karena itu bukan wewenangnya,” tegasnya.
Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan instrumen untuk menerapkan aturan yang menyangkut hubungan manusia dengan yang lainnya, yakni institusi negara. Jika negara tidak mau dan tidak mampu menerapkan aturan Allah secara kaffah pada dimensi ketiga, maka seluruh umat berdosa.
Agar terbebas dari dosa, lanjutnya, maka wajib beraktivitas untuk memperjuangkan diterapkannya syariah dan Khilafah. “Karena hanya khilafahlah yang mampu menerapkan aturan Allah secara kaffah,” pungkasnya.[]