Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
PBB telah memberikan kontrak senilai puluhan juta dolar kepada orang-orang yang terkait erat dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, sebagai bagian dari program bantuan, suatu tindakan yang dikhawatirkan para kritikus akan semakin membuat badan dunia itu tunduk pada kehendak pemerintah Damaskus, menurut penyelidikan yang dilakukan oleh Guardian.
Para kritikus yakin bahwa bantuan diprioritaskan di wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah dan memperingatkan apakah uang PBB secara efektif malah membantu untuk menopang rezim yang bertanggung jawab atas kematian ratusan ribu warga negaranya sendiri.
PBB mengatakan bahwa para pekerja bantuan telah menyelamatkan jutaan nyawa dan berpendapat bahwa mereka harus bekerja dengan rezim pemerintah jika ingin beroperasi di Suriah.
Pejabat PBB lain yang bekerja di Damaskus pada awal konflik mengatakan kepada Guardian: “Tim PBB untuk Suriah tahu sejak awal konflik bahwa baik pemerintah maupun asosiasi resmi lokal untuk kemitraan dengan PBB tidak bisa bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan yang merdeka, netral dan imparsial.
“Tapi setidaknya PBB menerbitkan nama-nama para pemasok mereka. Banyak LSM internasional tidak akan melakukan hal itu. Transparansi yang sangat terbatas adalah masalah yang mempengaruhi upaya bantuan di seluruh wilayah Suriah. Mengingat bahwa industri bantuan telah berbicara mengenai kebutuhan untuk transparansi selama puluhan tahun, sudah saatnya kita memiliki pengawasan independen yang tepat ke mana uang ini akan dibelanjakan dan bagaimana dibelanjakan. “
Lebih dari 50 badan kemanusiaan, HAM dan kelompok-kelompok masyarakat sipil mendukung laporan yang mengatakan PBB telah menyerah kepada tuntutan pemerintah Damaskus untuk tidak membantu wilayah-wilayah yang dikuasai para pejuang, sehingga menyebabkan kematian ribuan warga sipil.
Sebagai contoh, PBB telah membayar setidaknya $ 4 juta kepada perusahaan pemasok bahan bakar milik negara, dimana Uni Eropa telah memasukkannya ke dalam daftar sanksi.
Para analis Perserikatan bangsa-bangsa sendiri mendapatkan dokumen yang menunjukkan lembaga itu telah melakukan bisnis dengan setidaknya 258 perusahaan Suriah, dengan membayar jumlah yang hingga $ 54 juta dan £ 36 juta, yang terendah hingga $ 30,000. Banyak dari perusahaan itu yang cenderung memiliki link kepada pemerintahan Assad, atau orang-orang yang dekat dengan dia.
Laporan itu mengatakan pemerintah Assad mengendalikan bantuan dengan mengancam menghapus izin PBB untuk beroperasi di Suriah. (riza/guardian)
