Allah SWT berfirman:
]وَالْفَجْرِ * وَلَيَالٍ عَشْرٍ[
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh. ” (TQS Al-Fajr [89] : 1-2). Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip perkataan Ibnu Abbas bahwa maksud firman Allah di atas adalah “sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.”
Dan dAllah SWT berfirman:
]وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ [
“Mereka menyebut nama Allah pada hari -hari yang telah ditentukan.” (TQS. Al-Hajj [22] : 28). Imam al-Bukhari dalam kitab Shahīh-nya mengutip dari Ibnu Abbas bahwa maksud firman Allah SWT: “pada hari -hari” tersebut adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
Dari Jabir radhiyallāhu anhu bahwa Rasulullah saw bersabda:
أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا أَيَّامُ العَشْرِ
“Hari-hari yang paling utama di dunia adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah.” (Hadits Shahih diriwayatkan oleh al-Bazzar dan Ibnu Hibban).
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallāhu anhumā dari Nabi Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلُ مِنَ الْعَمَلِ فِيْ هَذِهِ، قَالُوا: وَلاَ الْجِهَادُ؟ فَقَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ
“Tidak ada amalan yang lebih utama dari amalan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah ini. Mereka bertanya, ‘Tidak juga jihad?’ Beliau menjawab, ‘Tidak juga jihad, kecuali seorang yang keluar menerjang bahaya dengan dirinya dan hartanya sehingga tidak kembali membawa sesuatu pun.” (Shahīh al-Bukhāri).
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallāhu anhumā dari Nabi Shallallāhu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
مَا مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلا أَعْظَمَ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلُهُ فِي عَشْرِ اْلأضْحَى، قِيلَ: وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ: وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، إِلا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ. قَالَ راوي الحديث: وَكَانَ سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ إِذَا دَخَلَ أَيَّامُ الْعَشْرِ اجْتَهَدَ اجْتِهَادًا شَدِيدًا حَتَّى مَا يَكَادُ يَقْدِرُ عَلَيْهِ. حسن.
“Tidaklah suatu amalan yang lebih bersih di sisi Allah Azza Wajalla, dan lebih agung pahalanya dari suatu kebaikan yang dilakukan pada sepuluh hari Adha.” Dikatakan: “Meskipun berjihad di jalan Allah?” Beliau menjawab: “Meskipun berjihad di jalan Allah Azza Wajalla, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali membawa sesuatu pun.” Rawi hadits ini berkata: “Sa’id bin Jibair jika memasuki sepuluh hari pertama Dzulhijjah, sangat bersungguh-sungguh sekali samapi-sampai tidak ada yang mampu sepertinya.” (Hadits Hasan).
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 3/9/2016.