Untuk ketiga kalinya sejak invasi Rusia ke Krimea, aparat penegak hukum Rusia telah melakukan penggeledahan bersenjata terhadap sebuah masjid, yang merupakan bagian dari Pusat Kebudayaan Islam, di Simferopol yang sangat populer di kalangan penduduk Tatar Krimea dan sangat aktif dalam kegiatan amal.
Pusat Kebudayaan Islam menjadi terkenal karena pekerjaan amal yang dilakukannya di antara anak yatim dan keluarga miskin, dan ada beberapa ribu jamaah tetap, terutama orang Tatar Krimea.
Tatar Krimea telah menjadi target tindakan represif, dan ada ada usaha untuk mencoba menghadirkan mereka sebagai teroris dan ekstrimis.
Serangan baru-baru ini berlangsung pada malam sidang pertama dari empat Muslim Krimea atas tuduhan yang dibuat-buat terlibat dalam gerakan Hizbut Tahrir dimana Rusia, untuk alasan yang tidak pernah dijelaskan, menyebutnya sebagai teroris, meskipun organisasi itu adalah legal di Ukraina dan sebagian besar negara lain.
Pengajuan banding juga dilakukan untuk di akhir bulan September atas tuduhan kriminalisasi terhadap Majlis Tatar Krimea, atau badan utama wakil rakyat pribumi Krimea.
Beberapa puluh orang mencoba menahan sekitar 100 orang penduduk Tatar Krimea dan membawa mereka pergi ke dalam mobil polisi untuk pemeriksaan selanjutnya. (riza)